Beli Emas Jangan Asal Pilih: Mana Lebih Untung, Emas Antam atau Emas Perhiasan?

Pegawai memeriksa perhiasan emas di Pegadain Dinoyo Surabaya. Foto: Ali Masduki
Pegawai memeriksa perhiasan emas di Pegadain Dinoyo Surabaya. Foto: Ali Masduki

DI tengah gejolak ekonomi dan ancaman inflasi global, emas kembali menjadi primadona. Namun, di balik gemerlapnya, muncul satu pertanyaan klasik yang sering bikin calon investor bingung: lebih untung beli emas Antam atau emas perhiasan?

Pertanyaan ini sederhana, tapi jawabannya tidak sesederhana itu. Sebab meski sama-sama berlabel “emas”, keduanya punya karakteristik, keunggulan, dan resiko yang sangat berbeda.

Emas Antam: Sertifikasi, Investasi, dan Likuiditas Tinggi

Emas Antam adalah produk logam mulia dari PT Aneka Tambang Tbk, yang dikenal sebagai salah satu produsen emas terpercaya di Indonesia. Emas jenis ini memiliki tingkat kemurnian tinggi (99,99%) dan bersertifikat internasional dari London Bullion Market Association (LBMA), sehingga mudah diperjualbelikan di pasar global maupun domestik (Antam, 2024).

Keunggulan utama emas Antam adalah keamanan, kemurnian, dan tingkat likuiditasnya yang tinggi. Setiap kepingnya dikemas dalam sertifikat asli (CertiCard) yang menyatu langsung dengan produknya, membuatnya sangat sulit dipalsukan. Tak heran, emas ini menjadi pilihan utama bagi mereka yang berinvestasi jangka panjang.

Namun, karena faktor sertifikasi dan kemasan eksklusif, harga beli emas Antam relatif lebih tinggi dibanding harga buyback-nya. Ini berarti, keuntungan baru bisa diraih dalam jangka menengah hingga panjang.

Emas Perhiasan: Cantik Dipakai, Kurang Ideal untuk Investasi

Sebaliknya, emas perhiasan lebih sering dibeli untuk alasan estetika. Kadar kemurniannya biasanya lebih rendah, antara 37,5% (9 karat) hingga 75% (18 karat), karena dicampur dengan logam lain agar kuat dan tidak mudah bengkok (Logam Mulia, 2024).

Dari sisi harga, emas perhiasan terlihat lebih “terjangkau”, namun jangan tertipu. Ada biaya tambahan tersembunyi berupa ongkos pembuatan dan desain yang bisa mencapai 20–30% dari harga emas itu sendiri. Parahnya, biaya ini tidak dihitung kembali saat emas dijual.

Inilah sebabnya mengapa banyak orang merasa "rugi" saat menjual kembali emas perhiasan—karena mereka menjual hanya nilai emasnya saja, bukan nilai seni atau desainnya. Maka, untuk tujuan investasi, emas perhiasan bukanlah pilihan yang paling bijak, meski tetap punya nilai simpanan dan mudah diuangkan saat darurat.

Mana yang Lebih Menguntungkan? Tergantung Tujuan Anda

Jika tujuan utama Anda adalah investasi jangka panjang dan perlindungan kekayaan, maka emas Antam lebih unggul karena: (a).Kadar kemurnian tinggi (24 karat); (b). Bersertifikat internasional; (c). Mudah diperjualbelikan (likuid); (d). Nilai jual kembali relatif stabil
Namun, jika Anda ingin memiliki aset sekaligus aksesori, emas perhiasan bisa jadi pilihan. Meskipun bukan instrumen investasi ideal, emas jenis ini tetap bisa dijual saat mendesak.
Yang penting, pahami bahwa emas perhiasan lebih cocok untuk kebutuhan jangka pendek atau gaya hidup, bukan sebagai alat utama menumbuhkan kekayaan.

Tips Investasi Emas yang Bijak

Jika anda ingin berinvestasi emas secara bijak, nih ada baiknya ikuti tip sederhana. Yaitu : (a).Tentukan tujuan investasi Anda: gaya atau nilai?. (b).Diversifikasi: jangan taruh semua dana di satu bentuk emas. (c).Simpan emas Antam di tempat aman, bisa di brankas pribadi atau layanan penyimpanan bank. (d).Hindari beli emas perhiasan hanya karena bentuknya cantik—cek kadar dan toko tepercaya. (e).Gunakan aplikasi logam mulia resmi jika membeli emas digital atau online, dan pastikan diawasi Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).

Kesimpulan: Pilih Sesuai Fungsi dan Visi

Emas tetaplah logam mulia yang istimewa. Tapi seperti kata pepatah bijak, "bukan soal emasnya, tapi bagaimana Anda memperlakukannya."

Kalau Anda ingin menabung untuk masa depan dan mewariskan kekayaan ke anak cucu, emas Antam adalah pilihan rasional. Tapi jika Anda ingin tampil elegan sambil menyimpan sedikit nilai, emas perhiasan pun tetap berharga, asal tidak disalahartikan sebagai aset investasi utama.

Oleh: Ulul Albab
Ketua ICMI Orwil Jawa Timur

 

Editor : Alim Perdana