JEMBER - Rangkaian Jember Fashion Carnival (JFC) ke-23 resmi dibuka dengan penyelenggaraan -World Kids Carnival- pada Jumat siang, 8 Agustus 2025, di Alun-Alun Jember Nusantara.
Mengusung tema besar JFC tahun ini, “Evoluxion: Dream, Evolve, Triumph”, hari pertama ini menjadi panggung penuh warna bagi generasi muda untuk menunjukkan bakat, kreativitas, dan semangat mereka kepada Indonesia dan dunia.
Acara dibuka dengan sambutan Presiden JFC Budi Setiawan dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember, Ning Ghyta Eka Puspita. Presiden JFC, Budi Setiawan, menegaskan bahwa JFC bukan sekadar pergelaran busana, tetapi sebuah gerakan kebudayaan dan ekonomi kreatif yang menempatkan Jember sebagai Cultural Tourism City atau kota wisata budaya.
“JFC adalah gerakan yang tidak boleh berhenti. Jangan pernah ragu untuk terus melangkah, hingga kita tiba pada titik di mana karya ini membawa kebahagiaan bagi banyak orang. World Kids Carnival adalah karya terbaik dari adik-adik kita, dari Jember untuk Indonesia dan dunia. Tahun ini juga menjadi spesial karena hadir kolaborasi budaya antara Jepang dan Indonesia berkat jembatan yang dibangun Sakuranesia Society,” ujar Budi.
Sementara itu, Ning Ghyta Eka Puspita mengapresiasi World Kids Carnival sebagai ajang yang tidak hanya menampilkan karya kreatif anak-anak, tetapi juga memberikan nilai edukasi, membangun kepercayaan diri, mengajarkan kerja sama, serta menanamkan kecintaan pada budaya, hewan, dan lingkungan hidup.
“Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus kita bimbing dengan kasih sayang dan ruang seluas-luasnya untuk berkreasi. Dengan acara ini, kita sedang menyiapkan masa depan yang lebih cerah bagi Jember dan Indonesia. Untuk Jember baru, Jember maju,” ungkapnya.
World Kids Carnival menjadi salah satu segmen unggulan JFC yang memperlihatkan bagaimana kreativitas dapat dibangun sejak dini. Anak-anak tampil dalam berbagai kostum bertema seni, budaya, dan lingkungan, yang dirancang dengan detail dan penuh imajinasi. Selain sebagai hiburan, acara ini juga menjadi wadah pembelajaran bagi peserta dan penonton, bahwa kreativitas, disiplin, dan kerja sama adalah kunci untuk berkembang.
Editor : Diday Rosadi