Mahasiswa Ubaya Usung Inovasi Berkelanjutan di Pameran Grade X Vol. 6

Pameran Grade X Vol. 6 dengan tema "inDeur" (Thinking In Design Under Repetition) di De Javasche Bank Surabaya, 11-13 Juli 2025. Foto/Humas Ubaya
Pameran Grade X Vol. 6 dengan tema "inDeur" (Thinking In Design Under Repetition) di De Javasche Bank Surabaya, 11-13 Juli 2025. Foto/Humas Ubaya

SURABAYA - Universitas Surabaya (Ubaya) kembali menjadi saksi lahirnya inovasi-inovasi baru dari para mahasiswa berbakat.

Program Studi Desain dan Manajemen Produk (DMP) Fakultas Industri Kreatif (FIK) Ubaya sukses menggelar pameran Grade X Vol. 6 dengan tema "inDeur" (Thinking In Design Under Repetition) di De Javasche Bank Surabaya, 11-13 Juli 2025.

Pameran itu bukan sekadar peragaan karya tugas akhir, tetapi juga sebuah perwujudan kolaborasi dan semangat berinovasi yang patut diacungi jempol.

Dekan FIK Ubaya, Prof. Ir. Markus Hartono, Ph.D., IPU, dalam sambutannya menjelaskan makna di balik tema "inDeur". Tema ini merepresentasikan perjalanan panjang dan berulang dalam proses desain.

"Para mahasiswa tidak hanya berhenti pada satu titik, tetapi terus berproses dan terbuka terhadap kritik," ujarnya. Ia menegaskan pentingnya pameran ini sebagai wadah kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, dan industri kreatif.

Ketua Panitia Grade X Vol. 6, Adriel Octovian Dattruli Manuputty, mahasiswa semester 6 DMP, menambahkan bahwa pameran ini menampilkan 21 karya inovatif mahasiswa FIK Ubaya.

"Selain karya mahasiswa kami, beberapa karya dari luar Ubaya yang lolos kurasi juga turut dipamerkan," ungkap Adriel.

Beragam inovasi ditampilkan dalam pameran ini, mulai dari yang berfokus pada keberlanjutan hingga solusi untuk permasalahan sosial.

Salah satu karya yang menarik perhatian adalah "Oxilon Line," sebuah inovasi sistem distribusi ternak melalui desain ulang gerbong sapi karya Davin Ginara Heriyanto.

Inovasi lainnya meliputi lampu dari limbah kulit kopi dan kombucha, boardgame edukatif Palagan Ambarawa, kursi roda adaptif untuk penyandang Cerebral Palsy, dan desain perhiasan yang terinspirasi dari budaya Bissu.

"Oxilon Line ini berawal dari keprihatinan saya terhadap kondisi transportasi ternak yang kurang memadai," jelas Davin saat ditemui di lokasi pameran.

"Saya berharap desain ini dapat meningkatkan kesejahteraan peternak dan mengurangi angka kematian ternak selama proses pengiriman," lanjutna.

Selain pameran karya, Grade X Vol. 6 juga dimeriahkan oleh berbagai workshop dan talkshow yang menghadirkan para desainer dan praktisi industri kreatif berpengalaman.

Acara ini diharapkan dapat menginspirasi para mahasiswa dan memberikan wawasan yang lebih luas tentang industri kreatif.

Pameran Grade X Vol. 6 bukan hanya sekadar ajang pamer karya, tetapi juga sebuah bukti nyata komitmen Ubaya dalam mencetak generasi desainer yang inovatif dan berkelanjutan. Inovasi-inovasi yang lahir dari pameran ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Editor : Alim Perdana