SURABAYA – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sepakat memperkuat kolaborasi untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Hal itu diungkapkan dalam kunjungan Menteri Bappenas, Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S., ke Unusa pada Minggu (13/7), yang turut dihadiri Rektor ITS, Prof. Dr. Ir. Bambang Pramujati, ST., MSc.Eng., Ph.D., dan Rektor Unusa, Prof. Dr. Achmad Jazidie, M.Eng.
Kunjungan tersebut menandai komitmen bersama untuk mengatasi kesenjangan pembangunan di Indonesia, khususnya dalam akses pangan bergizi dan air bersih.
"Banyak masyarakat kita yang masih kesulitan mendapatkan air bersih dan pangan yang cukup. Ini tantangan besar, dan jawabannya adalah inovasi yang relevan dan aplikatif," tegas Prof. Rachmat Pambudy.
Perguruan tinggi, menurut Menteri Bappenas, memegang peranan krusial dalam menghadirkan solusi.
"Kita perlu kerja sama berkelanjutan antara pemerintah dan institusi pendidikan. Potensi inovasi perguruan tinggi dapat mempercepat pencapaian program SDGs," tambahnya.
Unusa sendiri telah menunjukkan komitmennya melalui berbagai inovasi teknologi. Prof. Achmad Jazidie menjelaskan bahwa pihaknya telah mengembangkan insinerator ramah lingkungan dan Unusa Water, kendaraan penjernih air untuk wilayah terbatas air bersih.
"Inovasi ini langsung menjawab kebutuhan nyata di lapangan," tegasnya.
Unusa juga menyatakan kesiapan berkolaborasi lintas sektor untuk memperluas dampak positif inovasi-inovasi tersebut.
ITS turut menunjukkan komitmen yang sama, terutama di bidang pangan dan sertifikasi halal.
"ITS memiliki pusat kajian halal dan mengembangkan produk pangan berbasis teknologi, termasuk sistem pertanian untuk sayur dan buah lokal," ujar Prof. Bambang Pramujati.
Ia menambahkan, kolaborasi ini akan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Pertemuan tersebut menghasilkan rencana penyusunan roadmap kerjasama riset dan pengembangan di bidang teknologi tepat guna, ketahanan pangan, sanitasi, dan kesehatan masyarakat.
Kolaborasi ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan mewujudkan Indonesia yang lebih berdaya saing dan inklusif.
Dengan sinergi Unusa, ITS, dan Bappenas, percepatan pembangunan berbasis inovasi diharapkan semakin terukur dan berkelanjutan.
Editor : Alim Perdana