Dokter Nadia Merantau dari Kalimantan, Mengabdi untuk Negeri

Dokter Nadia Hidayati. Foto/Humas Unusa
Dokter Nadia Hidayati. Foto/Humas Unusa

SURABAYA – Di antara 17 dokter baru yang dikukuhkan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), ada satu nama yang menarik perhatian: Nadia Hidayati.

Dokter muda ini memiliki kisah inspiratif, merantau dari tanah kelahirannya di Kalimantan untuk menggapai cita-cita, dan kini siap kembali mengabdi di sana.

Nadia, kelahiran Amuntai, Kalimantan Tengah, 3 Desember 1998, menghabiskan enam tahun di Surabaya untuk menimba ilmu di FK Unusa.

"Alhamdulillah Nadia bisa mewujudkan mimpi masuk FK dan jadi dokter," ujarnya dengan penuh syukur.

Perjalanan Nadia menuju gelar dokter tidak mudah. Ia harus meninggalkan Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dan merantau seorang diri ke Surabaya.

"Dapat info dari teman yang kuliah di FK Unusa. Awalnya sempat ragu karena bagaimana pun juga saya ingin kuliahnya nggak jauh-jauh, sekitaran sini (Palangkaraya) saja kalau bisa," jelas Nadia.

Namun, FK Unusa dengan latar belakang keagamaannya yang kuat menarik perhatian Nadia. Setelah berdiskusi dengan orang tuanya, ia mantap memilih Unusa.

"Orang tua awalnya juga keberatan karena saya harus ke Jawa ya. Apalagi saya anak perempuan. Tapi karena FK Unusa itu kampus dengan basic agama yang kuat, orang tua akhirnya mendukung," tutur Nadia.

Meskipun banyak pilihan FK di Surabaya, Nadia memilih Unusa dengan keyakinan yang kuat.

"Alhamdulillah akhirnya Nadia bisa diterima di FK Unusa," tambahnya.

Kini, setelah meraih gelar dokter, Nadia bertekad kembali ke Kalimantan untuk mengabdikan diri. Kekurangan tenaga kesehatan di Kalimantan menjadi motivasi utamanya.

"Masih minim ya (jumlah tenaga kesehatan). Saya ingin ilmu yang sudah saya peroleh selama kuliah di FK Unusa, saya implementasikan di tanah kelahiran, membantu masyarakat di sini," tandasnya.

Kisah Nadia menjadi bukti nyata bahwa semangat pengabdian dapat mengalahkan tantangan geografis dan jarak.

Editor : Alim Perdana