SURABAYA – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berkolaborasi dengan Tasuc Corporation Jepang dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Indonesia. Rabu (9/7/2025), Unusa menyelenggarakan kuliah pakar yang memperkenalkan modul Japanese Seven Key Points (JsKeps) untuk pendidikan ABK.
Ukai Saito, pakar pendidikan ABK dari Tasuc Corporation, mengungkapkan keprihatinannya terhadap sistem pendidikan inklusi di Indonesia yang masih belum optimal.
Menurutnya, masih banyak aspek yang terlewatkan sehingga orang tua dan lingkungan sekitar kesulitan memahami kebutuhan ABK.
"Pendidikan ABK di Jepang juga pernah menghadapi tantangan serupa puluhan tahun lalu," kata Ukai Saito dalam kuliah pakar di Auditorium Lantai 9 Unusa Tower.
"Saya ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman agar Indonesia dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan efektif," lanjutnya.
Ukai Saito menegaskan pentingnya pemahaman dan pengurangan diskriminasi terhadap ABK. Modul JsKeps menekankan pentingnya pengulangan dan asesmen dinamis, yang berbeda dari metode konvensional.
Asesmen dinamis, yang juga diterapkan di Amerika dan Inggris, tidak hanya mendiagnosis tetapi juga menentukan langkah-langkah intervensi yang tepat.
"Asesmen dinamis ini lebih efektif karena melangkah lebih jauh dengan menentukan apa yang harus dilakukan, tidak hanya sekadar mendiagnosis," jelas Saito. Poin penting adalah pengulangan penilaian dalam jangka waktu satu tahun.
Saito juga menyoroti fakta bahwa ABK, seperti penderita ASD, ADHD, dan gangguan perkembangan otak, mengalami penuaan fisik lebih cepat.
"Di Jepang, kondisi ini pernah menyebabkan kekhawatiran orang tua hingga mengambil keputusan ekstrim," ujarnya. Pihaknya berharap, dengan berbagi ilmu ini, Indonesia dapat mencegah hal serupa terjadi.
Selain materi edukatif, kuliah pakar ini juga memberikan pelatihan praktis tentang cara berkomunikasi dan mendampingi ABK, serta mengenalkan alat bantu belajar yang efektif.
Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie, M.Eng., juga menegaskan akan pentingnya penghormatan dan pemahaman terhadap ABK. Ia berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan ABK di Indonesia.
Editor : Alim Perdana