Mahasiswa Ubaya Ciptakan Gitar Listrik Kardus: Unik, Ringan, dan Anti-Mainstream!

Tristan Fawwaz Alvaro bersama gitar listriknya. Foto/Humas Ubaya
Tristan Fawwaz Alvaro bersama gitar listriknya. Foto/Humas Ubaya

SURABAYA - Bayangkan gitar listrik yang bukan terbuat dari kayu, melainkan kardus! Terdengar tak masuk akal?

Namun, itulah yang berhasil diciptakan oleh Tristan Fawwaz Alvaro, mahasiswa Program Studi Desain dan Manajemen Produk (DMP) Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya).

Gitar listrik unik ciptaannya, yang diberi nama "Duscaster," ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas tak mengenal batas material.

Duscaster, gabungan kata "kardus" dan "Telecaster" (terinspirasi dari gitar Fender Telecaster), merupakan proyek tugas mata kuliah Desain Produk 4.

Tristan menggunakan kardus yang dipadatkan dengan resin sebagai bahan utamanya. Hasilnya? Sebuah gitar listrik dengan suara yang unik, dikatakannya memiliki vibrasi yang kasar namun ringan, bahkan tanpa bantuan amplifier!

"Saya suka eksperimen," ujar Tristan, alumnus SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, saat menjelaskan motivasinya.

"Jadi saya coba bikin gitar listrik yang beda, bukan dari kayu, biar anti-mainstream. Ternyata suaranya unik banget karena kardus itu kan banyak rongganya," lanjut dia.

Proses pembuatan Duscaster, yang berukuran 440 mm x 290 mm x 45 mm dan berat 4,5 kg, membutuhkan waktu satu semester penuh.

Tantangan terbesar bagi Tristan adalah menemukan komposisi yang tepat antara kardus dan resin agar menghasilkan kualitas suara yang optimal.

"Dari awal semester, saya sudah mulai brainstorming, riset material, eksplorasi bentuk, amati gitar-gitar lain, sampai akhirnya eksperimen pakai kardus dan resin sampai dapat desain final ini," jelasnya mengenai proses panjang pembuatan gitar uniknya.

Tristan tak berhenti sampai di sini. Ia berencana mengembangkan Duscaster ke depannya dengan dua fokus utama: mengeksplorasi desain yang lebih eksperimental dan mengurangi bobot gitar.

"Desain sekarang masih terinspirasi banget dari Telecaster, jadi perlu eksplorasi bentuk yang lebih berani. Terus, saya juga mau bikin lebih ringan lagi," tambahnya.

Duscaster bukan sekadar gitar listrik biasa. Ini adalah bukti nyata kreativitas dan inovasi seorang mahasiswa Indonesia yang mampu mengubah sesuatu yang dianggap sederhana menjadi karya yang luar biasa.

Kisah Tristan dan Duscaster-nya menginspirasi kita semua untuk terus berkreasi dan berpikir di luar kotak!

Editor : Alim Perdana