SURABAYA – Hipersensitivitas taktil, atau tactile hypersensitivity disorder, adalah kondisi kebutuhan khusus yang membuat penderitanya merasa sangat sensitif terhadap sentuhan fisik di kulit sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan rasa sakit.
Kondisi itu bisa dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa dan memengaruhi aktivitas sehari-hari mereka.
Zana Fahrina Inayanti, Co-Associate Pendidikan Inklusi Sekolah Cikal Surabaya, menjelaskan, tactile hypersensitivity disorder adalah gangguan yang dialami saat seseorang merasakan sensasi berlebih, baik rasa tidak nyaman maupun rasa sakit, ketika terkena sentuhan.
"Otak orang dengan kondisi ini menginterpretasikan data dari tubuh atau lingkungan secara berbeda dari orang pada umumnya," terangnya.
Dampak hipersensitivitas ini sangat signifikan bagi kehidupan sehari-hari. Menurut Zana, seseorang dengan hipersensitivitas taktil mungkin merasa tidak nyaman saat kulit bersentuhan dengan benda tertentu.
"Mereka kadang-kadang menjadi pemilih makanan karena tekstur tertentu, tidak nyaman memakai baju dengan label, atau menghindari menyentuh benda dengan tekstur spesifik,” ujarnya.
Dalam konteks pendidikan, Sekolah Cikal menawarkan dukungan khusus bagi anak dengan hipersensitivitas taktil.
Zana menerangkan pendekatan yang diambil. “Kami melakukan stimulasi secara bertahap dan disesuaikan dengan kesiapan murid. Penolakan mereka biasanya terkait kondisi emosional, jadi aktivitas harus dilakukan perlahan tanpa paksaan. Pemberian stimulus untuk mengenalkan sentuhan atau tekstur tertentu harus konsisten,” terangnya.
Pendampingan ini penting untuk membantu anak-anak mengatasi keterbatasan mereka sehingga mereka dapat mengikuti proses belajar dengan lebih nyaman dan optimal.
Editor : Alim Perdana