MBMA Tetap Optimis Meski Laba Turun di Awal Tahun, Strategi Efisiensi Jadi Kunci

MBMA mencatat kinerja operasional yang kuat pada Q1 2025, didorong oleh pertumbuhan signifikan di Tambang SCM. Foto: Ayojatim/MBMA
MBMA mencatat kinerja operasional yang kuat pada Q1 2025, didorong oleh pertumbuhan signifikan di Tambang SCM. Foto: Ayojatim/MBMA

SURABAYA – PT Merdeka Battery Materials Tbk (IDX: MBMA) mengumumkan hasil keuangannya untuk kuartal pertama tahun 2025 dengan capaian operasional dan efisiensi biaya yang kuat.

Meskipun pendapatan Perseroan turun 18% menjadi US$366 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu, MBMA justru berhasil meningkatkan EBITDA sebesar 17% menjadi US$31 juta, mencerminkan pengelolaan biaya yang disiplin dan kekuatan operasional di tengah tantangan pasar.

“MBMA mencatat kinerja operasional yang kuat pada Q1 2025, didorong oleh pertumbuhan signifikan di Tambang SCM, efisiensi biaya yang meningkat, dan peningkatan margin Nickel Pig Iron (NPI),” kata Presiden Direktur MBMA, Teddy Oetomo, melalui siaran pers, Selasa, 01 Juli 20205.

Tambang SCM mencatat produksi tinggi dengan 1,8 juta metrik ton basah (wmt) limonit, naik 54% YoY, dan 1,3 juta wmt saprolit yang meningkat tajam 190% YoY.

Meski produksi Nickel Pig Iron (NPI) di pabrik peleburan RKEF turun 22% menjadi 16.297 ton pada Q1 2025 karena perbaikan tungku dan pemeliharaan terjadwal, MBMA tetap fokus pada efisiensi operasional dan pengelolaan biaya yang ketat untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan.

“Kami akan terus fokus pada efisiensi dan pengelolaan biaya yang disiplin agar mendorong pertumbuhan berkelanjutan serta memperkuat posisi kami di pasar bahan baku baterai,” tambah Teddy Oetomo.

Dengan laba bersih sebesar US$6 juta atau turun 39% YoY, MBMA tetap optimis menjaga tren positif melalui peningkatan produktivitas dan ekspansi. Perusahaan juga terus melanjutkan inisiatif strategis untuk mendukung pengembangan industri baterai di Indonesia.

Editor : Alim Perdana