SURABAYA – Tren penyewaan smartphone, terutama iPhone, untuk keperluan Lebaran kian marak di berbagai kota besar seperti Bandung, Surabaya, Semarang, dan Banyuwangi. Namun, di balik kepraktisannya, praktik ini menyimpan risiko serius terhadap keamanan data pribadi pengguna.
Niki Luhur, Founder dan Group CEO VIDA, mengingatkan bahwa menyewa smartphone memang praktis, tetapi perangkat tersebut bisa menyimpan jejak data sensitif seperti akses akun digital, KTP, atau foto selfie.
"Fraudster tidak perlu meretas sistem—cukup manfaatkan data yang tersimpan di cache atau akses residual dari pengguna sebelumnya untuk mengambil alih akun dalam hitungan menit," tegasnya.
Menurut whitepaper terbaru VIDA, "Where’s The Fraud? The State of Authentication and Account Takeovers in Indonesia," ditemukan fakta mengkhawatirkan:
- 97% perusahaan di Indonesia mengalami insiden Account Takeover (ATO) dalam setahun terakhir.
- 67% konsumen pernah menjadi korban transaksi tidak sah di akun digital
- 71% kasus ATO berujung pada kerugian finansial
Langkah Perlindungan Diri dari Ancaman Keamanan Digital
VIDA memberikan rekomendasi keamanan bagi pengguna perangkat sewaan:
1. Hindari menyimpan data sensitif seperti password, PIN, atau informasi perbankan.
2. Pastikan perangkat di-reset total sebelum dan sesudah digunakan.
3. Aktifkan autentikasi berlapis untuk akun digital.
4. Minimalkan login ke akun penting seperti e-banking atau e-wallet di perangkat sewaan.
"Kesadaran akan keamanan digital harus ditingkatkan, terutama saat menggunakan perangkat yang bukan milik pribadi," tegas Niki.
Editor : Alim Perdana