Strategi Mengatasi Stres di Akhir Tahun Menurut Pakar Psikologi UNAIR

Atika Dian Ariana, M.Sc., M.Psi., dosen Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR). Foto/Dok Pribadi
Atika Dian Ariana, M.Sc., M.Psi., dosen Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR). Foto/Dok Pribadi

SURABAYA - Menjelang akhir tahun, tekanan untuk mencapai target dan resolusi sering meningkat, memicu stres pada banyak individu, baik di ranah profesional maupun personal.

Atika Dian Ariana, M.Sc., M.Psi., dosen Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR), membagikan strategi efektif mengelola stres akhir tahun.

Mitigasi Risiko Kegagalan

Atika menjelaskan bahwa perasaan kehabisan waktu untuk mencapai resolusi merupakan pemicu stres utama. Tekanan untuk menyelesaikan segala hal sebelum tahun baru seringkali berdampak negatif pada kesehatan mental.

“Saat menetapkan resolusi, kita perlu mempersiapkan diri untuk kemungkinan kegagalan. Persiapan mental tidak hanya berfokus pada keberhasilan, tetapi juga mencakup rencana alternatif. Ini semacam mitigasi risiko, menerima bahwa beberapa hal mungkin tak sesuai rencana,” jelas Atika.

Namun, stres akhir tahun juga bisa dipicu faktor lain, seperti tuntutan dan evaluasi kinerja tahunan di tempat kerja.

“Tekanan kerja sering muncul karena target atau evaluasi tahunan,” tambah Atika.

Selain itu, banyak individu merasa terbebani oleh keinginan untuk merealisasikan semua rencana tahunan di akhir tahun.

Mekanisme Mengatasi Stres (Coping Mechanism)

Atika menekankan bahwa tidak ada satu cara khusus mengatasi stres akhir tahun. Metode yang tepat bergantung pada kemampuan individu. Pemahaman tentang coping mechanism sangat penting.

“Lakukan hal-hal yang menenangkan, seperti menggambar, menulis jurnal, atau aktivitas seni lainnya,” saran Atika.

Jika metode mandiri kurang efektif, berinteraksi sosial juga bisa membantu mengurangi tekanan.

“Berdiskusi atau sekadar bercerita dengan orang terdekat dapat meringankan beban. Jika stres terasa sangat berat, konsultasikan dengan profesional,” imbuhnya.

Waktu untuk Refleksi dan Apresiasi

Atika menyarankan refleksi akhir tahun untuk membantu individu mengorientasikan diri pada tujuan mereka.

“Jeda ini memungkinkan kita menyadari makna dari pencapaian yang telah diraih, sehingga kita tidak hanya menjadi ‘robot’ yang mengejar target tanpa menikmati prosesnya,” jelasnya.

Apresiasi atas pencapaian sekecil apa pun penting untuk menjaga kesehatan mental.

“Buatlah rencana yang fleksibel sehingga kita siap menghadapi segala hasil,” tutup Atika.

Editor : Alim Perdana