Oleh: Muhamad Didi Rosadi, A.Md, SH
Ketua Umum Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN)
HARI INI, 12 Oktober 2025, Provinsi Jawa Timur genap berusia 80 tahun. Penetapan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2007, yang secara resmi menetapkan tanggal 12 Oktober 1945 sebagai Hari Jadi.
Penetapan ini didasarkan pada peristiwa bersejarah, yaitu momen R.M.T. Soerjo resmi menjalankan pemerintahan provinsi di Surabaya pada tanggal tersebut, setelah dilantik sebagai Gubernur pertama pada 5 September 1945.
Saat ini, Jawa Timur dipimpin oleh Khofifah Indar Parawansa. Ia adalah Gubernur Jawa Timur ke-14, sekaligus perempuan pertama yang menjadi Gubernur di Jawa Timur.
Ini adalah periode kedua Khofifah memimpin Jawa Timur. Setelah lima tahun sebelumnya, yakni 2019 - 2024. Kembali berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak, Khofifah terpilih menjadi Gubernur pada Pilkada 2024. Dilantik pada Februari 2025, Praktis ia akan memimpin Jawa Timur hingga tahun 2030.
Jawa Timur adalah provinsi besar dan strategis. Dengan luas 48.033 km², Jawa Timur setara dengan luas sejumlah negara. Salah satunya Republik Dominica. Namun, penduduk Jawa Timur lebih banyak empat kali lipat dari Republik Dominika.
Bila dibandingkan negara tetangga, Timor Leste. Jawa Timur tiga kali lipat lebih luas. Bahkan jumlah penduduk Jawa Timur hampir 30 kali lipat lebih banyak dari Timor Leste.
Saat ini jumlah penduduk Jawa Timur sekitar 42 juta jiwa. Tentu akan lebih banyak lagi bila dihitung dengan warga Jawa Timur yang merantau ke penjuru Indonesia, bahkan dunia. Warga Jawa Timur dikenal gemar merantau, tak sedikit diantaranya memutuskan menetap di perantauan.
Bila dilihat dari fakta jumlah penduduk, bisa dibilang Gubernur Khofifah selevel dengan Anwar Ibrahim. Perdana Menteri Malaysia itu bahkan hanya memimpin sekitar 34 juta jiwa penduduk.
Anwar Ibrahim memimpin 13 negara bagian plus 3 federasi. Sementara Khofifah memimpin 29 Kabupaten plus 9 Kota. Terdiri daratan dan kepulauan, total ada sekitar 512 pulau di Jawa Timur.
Gambaran di atas menunjukkan betapa besarnya Provinsi Jawa Timur. Provinsi terluas di Pulau Jawa ini bak sebuah negara.
Provinsi Jawa Timur punya nilai strategis dalam kaca mata NKRI. Provinsi ini adalah lumbung pangan nasional. Predikat sebagai lumbung pangan nasional karena produksinya yang mendominasi dalam beberapa komoditas pertanian utama di Indonesia.
Jawa Timur merupakan penghasil padi dan jagung terbesar di Indonesia, serta memiliki kontribusi besar pada komoditas lain seperti telur, susu, dan daging sapi.
Hal ini diperkuat oleh berbagai data dan pernyataan dari pemerintah yang menunjukkan kinerja positif dalam ketahanan pangan nasional.
Jawa Timur juga menjadi provinsi penghasil tembakau terbesar, dengan total produksi 135.923 ton pada tahun 2023, atau hampir 60 persen dari total produksi tembakau nasional.
Besarnya produksi tembakau Jawa Timur itu secara linear menahbiskan Jawa Timur sebagai penyumbang besar dari APBN. Sebab, hampir 10 persen sumber APBN berasal dari cukai tembakau. Cukai hasil tembakau menjadi penyumbang terbesar dalam penerimaan negara dari sektor cukai.
Provinsi Jawa Timur juga memiliki letak strategis secara geografis. Letak strategis Jawa Timur adalah posisi geografisnya yang berada di ujung Timur Pulau Jawa, sehingga menjadi penghubung antara Jawa Tengah dan wilayah Indonesia Timur melalui Selat Bali.
Selain itu, posisinya di antara Laut Jawa di Utara dan Samudera Hindia di Selatan menjadikan Jawa Timur sebagai pusat penting untuk industri dan perdagangan.
Karenanya, sungguh tepat bila Gubernur Khofifah Membangun visi besar Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara.
Selamat ulang tahun Provinsi Jawa Timur ke-80. Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh.
Editor : Alim Perdana