JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) RI resmi membuka Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2025.
Sebanyak 88.416 ASN baru, gabungan CPNS dan PPPK, akan mengikuti pelatihan dan orientasi ini untuk membentuk aparatur negara yang berakhlak, profesional, dan berintegritas tinggi.
Acara pembukaan yang digelar secara hybrid di Auditorium H.M. Rasjidi, Jakarta, mengusung tema "Membangun SMaRT ASN dalam Mewujudkan Kementerian Agama yang Berdampak". SMaRT merupakan akronim dari Spiritual, Modern, Responsif, dan Transformatif, nilai-nilai yang diharapkan dapat diimplementasikan oleh ASN Kemenag.
Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kemenag, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.T., M.T., menjelaskan tujuan utama pelatihan adalah untuk membentuk ASN Kemenag yang berakhlak – Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Pelatihan CPNS, diikuti 17.221 peserta (260 luring dan 16.961 daring), telah dimulai sejak 16 Juni 2025 dengan metode blended learning melalui platform MOOC Kemenag.
Sementara orientasi PPPK (71.455 peserta) dilaksanakan secara daring mulai 18 Agustus hingga 10 Oktober 2025.
Materi pelatihan mencakup bela negara, nilai-nilai dasar ASN, dan peran ASN dalam mendukung smart government, dan dapat diakses melalui https://pjj.kemenag.go.id.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H., menekankan pentingnya kontribusi nyata ASN.
"Masyarakat tidak butuh suara birokrasi, tetapi inovasi dan kerja nyata," tegasnya.
Ia juga menyebut kemudahan kebijakan, seperti pencantuman gelar akademik tanpa izin belajar, selama sesuai aturan.
Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A., menambahkan pesan penting tentang ISTIQOMAH bagi ASN Kemenag. Iamenguraikan ISTIQOMAH sebagai akronim: Ikhlas, Sabar dan Tawadhu’, Tanggung Jawab dan Tekun, Istiqamah, Qana’ah, Amanah, Mutawassith (moderat), dan Al-Hilmu (lemah lembut).
"Tidak mudah menjadi ASN Kemenag. Kalau tidak bisa menjadi malaikat, minimal jangan menjadi iblis," tegasnya, mengutip QS Al-Qashash ayat 26 tentang pentingnya integritas dan kepercayaan.
Dengan pelatihan ini, Kemenag berharap mencetak ASN yang siap menjadi pelayan publik, pelaksana kebijakan, dan perekat persatuan bangsa.
Para CPNS dan PPPK 2025 diharapkan terus belajar, berinovasi, dan mengabdi dengan tulus.
Editor : Alim Perdana