SURABAYA – Pernah dengar istilah gula rafinasi? Mungkin masih banyak orang yang masih belum familiar dengan istilah Gula Rafinasi. Secara umum, gula rafinasi adalah gula yang dihasilkan dari proses pemurnian dan pengolahan lebih lanjut dari gula mentah (raw sugar) yang berasal dari tebu atau bit.
"Terhadap dugaan praktik yang tak wajar terkait gula di pasaran, tentu pemerintah menggandeng satgas pangan Polri. Disini ada Bigjen Pol Helfi. Beliau sangat concern untuk melakukan penindakan-penindakan, tatkala ada distribusi yang salah. Dugaan rembesan gula rafinasi agar dilaporkan kepada Satgas Pangan," jelas I Gusti Ketut Astawa, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA.
Lalu apa dampaknya jika kita mengkonsumsi Gula Rafinasi dalam waktu jangka yang panjang? Berikut perbedaan antara Gula Rafinasi dengan Gula Alami, dan kenapa Gula Nusakita aman untuk konsumsi Rumah Tangga.
Sumber atau Bahan baku
Gula rafinasi berasal dari proses pemurnian gula mentah. Dari proses tersebut akan menghasilkan gula dengan tingkat kemurnian tinggi, dengan corak warna putih bersih, dan rasa yang sangat manis. Sedangkan gula alami, seperti gula pasir, gula merah, gula aren, madu, dan lain-lain berasal dari sumber alami tanpa proses pemurnian intensif. Gula rafinasi umumnya digunakan sebagai bahan baku industri makanan, minuman, dan farmasi, bukan untuk konsumsi langsung oleh rumah tangga.
Kandungan Nutrisi
Gula rafinasi cenderung minim nutrisi karena proses pemurnian menghilangkan sebagian besar vitamin, mineral, dan serat. gula jenis ini padat energi karena kalorinya yang sangat tinggi. Namun, ini tidak memiliki nilai gizi yang cukup baik. Sebaliknya, gula alami mengandung nutrisi alami yang bermanfaat bagi tubuh, dan tentu dengan konsumsi yang cukup.
Warna dan Tekstur
Gula rafinasi umumnya berwarna putih bersih dan memiliki tekstur kristal yang halus. Sementara itu, gula alami bisa memiliki warna yang berbeda-beda, Agak kekuningan atau kecoklatan, dan cenderung memiliki tekstur yang lebih kasar.
Penggunaan
Gula rafinasi diperuntukkan untuk kebutuhan industri, sedangkan gula alami dapat dikonsumsi langsung oleh rumah tangga. Kandungan dalam gula rafinasi bisa berdampak negatif bagi kesehatan bila dikonsumsi terus menerus dalam jangka panjang. Beberapa efek negatif yang mungkin timbul akibat konsumsi gula rafinasi berlebihan antara lain: Peningkatan risiko diabetes tipe 2, Masalah berat badan dan obesitas, Penyakit jantung dan kolesterol tinggi, Karies gigi, Kelelahan dan gangguan tidur.
Lalu apa solusinya? Setelah mengetahui apa itu Gula Rafinasi, apa yang harus dilakukan dan dihindari? Untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari, masyarakat disarankan untuk memilih gula konsumsi yang aman dan telah tersertifikasi. Salah satunya adalah Gula Nusakita produksi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak usaha Holding Perkebunan Nusantara (PTPN Group).
Gula Nusakita diproduksi dari tebu pilihan milik petani rakyat dan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) serta sertifikasi HALAL dari MUI, menjadikannya pilihan tepat dan aman untuk kebutuhan dapur Sobat Manis di rumah, mulai dari membuat teh manis, kue, hingga kebutuhan dapur lainnya.
Melalui semangat transformasi dan gerakan #TumbuhBersama, SGN terus mendorong peningkatan mutu serta edukasi kepada masyarakat agar lebih bijak dalam memilih produk pangan, khususnya gula.
Langkah tersebut sejalan dengan misi besar Holding Perkebunan Nusantara dalam mendukung program Swasembada Gula Nasional, sekaligus menjadikan produk gula lokal sebagai Kebanggaan Baru Indonesia.
Jadi, Pastikan hanya menggunakan gula konsumsi yang telah terjamin mutunya untuk menghindari masalah kesehatan di kemudian hari.
Editor : Amal Jaelani