BSN Perkuat UMKM Lewat Bootcamp SNI, Solusi Naik Kelas dan Tembus Pasar Global

Plt. Kepala BSN, Y. Kristianto Widiwardono. Foto: Humas BSN
Plt. Kepala BSN, Y. Kristianto Widiwardono. Foto: Humas BSN

JAKARTA – Badan Standardisasi Nasional (BSN) meluncurkan program Bootcamp SNI Bina UMK 2025 sebagai upaya untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Program daring gratis ini, yang berlangsung dari 3 Juni hingga 2 Juli 2025, bertujuan untuk membantu UMKM meningkatkan daya saing melalui standardisasi produk dan pemenuhan aspek legalitas.

Hal ini sangat penting mengingat UMKM berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional, namun masih menghadapi tantangan dalam hal legalitas dan standardisasi.

Data Kementerian UMKM menunjukkan bahwa UMKM di Indonesia mencapai lebih dari 65 juta unit, menyumbang 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar Rp9.300 triliun.

Sektor ini juga menyerap 97% tenaga kerja dan menyumbang 15% ekspor nonmigas. Namun, banyak UMKM yang terhambat untuk berkembang karena belum memenuhi standar, seperti izin edar, sertifikasi halal, dan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Plt. Kepala BSN, Y. Kristianto Widiwardono, menjelaskan bahwa tantangan terbesar UMKM bukan pada produknya, melainkan pada kepercayaan pasar.

"Standar adalah bahasa universal yang menjembatani kepercayaan itu. Tugas BSN adalah memastikan bahwa pelaku UMKM tidak berjalan sendiri dalam memahami dan memenuhi standar," tegas Kristianto di Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Bootcamp SNI Bina UMK 2025 dirancang untuk memberikan solusi praktis dan fleksibel. Program ini melibatkan berbagai kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan mitra pendamping UMKM, dengan dukungan Kementerian Sekretariat Negara. Peserta, yang awalnya ditargetkan 1.000 UMKM, kini telah mencapai 1984 UMKM dari berbagai binaan.

"Pendekatan standardisasi untuk UMKM tidak boleh disamakan dengan industri besar. Pendampingan penerapan standar harus bersifat mendorong, bukan menghambat," tambah Kristianto. Ia menekankan pentingnya sinergi dan pendekatan yang konkret dalam membantu UMKM.

Para peserta Bootcamp akan mendapatkan berbagai manfaat, termasuk pendampingan penerapan SNI, fasilitasi sertifikasi SNI, fasilitasi pengurusan izin edar dan pendaftaran merek, pendampingan sertifikasi halal, dan pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Mereka juga akan mendapatkan peluang business matching dan pelatihan digitalisasi pemasaran.

Bootcamp juga akan menghadirkan sharing kisah sukses dari UMKM yang telah menerapkan SNI, serta pembekalan mengenai pemenuhan TKDN dan cara masuk ke e-Katalog LKPP.

Kristianto meyakini bahwa transformasi UMKM tidak bisa ditunda dan BSN berkomitmen untuk mendukung UMKM agar dapat tumbuh dan bersaing di pasar global.

Editor : Alim Perdana