SOLO – Ajang penghargaan tertinggi foto jurnalistik tanah air, Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) yang ke-15 tahun ini kembali digelar. APFI 2025 diselenggarakan di kawasan Loji Gandrung, Solo, Jawa Tengah.
Dalam pelaksanaan APFI 2025 ini panitia pelaksana mengundang seluruh penerima Anugerah ke kota Solo untuk menerima trophy APFI. Ada lebih dl dari 2500 karya foto yang masuk dan diikuti ratusan partisipan pada gelaran APFI 2025 tahun ini. Bahkan panitia dan dewan juri butuh 12 jam lebih untuk proses seleksi untuk memilih foto-foto terbaik dari tujuh kategori.
Apresiasi datang dari Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, atas gelaran event tahunan para pewarta foto di Indonesia ini.
Dalam sambutannya, Ninik Rahayu, menyampaikan apresiasinya kepada Pewarta Foto Indonesia karena selama ini telah memberikan komitmen nya untuk selalu menyelenggarakan kegiatan positif dan mendukung serta menghargai produk-produk jurnalistik terbaik di Indonesia.
“Kehadiran PFI bukan hanya mengenai jumlah orangnya, tapi jumlah karya yang disumbangkan memang bisa dirasakan oleh masyarakat kita. Saya ingin memberikan apresiasi tinggi kepada PFI yang telah merawat dan menjaga jurnalistik. Media dalam konteks ekonomi bisa saja hidup segan mati tak mau, tapi jurnalistik foto tidak akan pernah mati. Saya percaya!," tegasnya.
Ketua Umum PFI Nasional, Reno Esnir, menyampaikan selamat kepada seluruh penerima Anugerah. Ia juga mengapresiasi Dewan Pers, PFI Solo, serta seluruh stakeholder yang telah mendukung gelaran APFI tahun ini.
“Selamat kepada seluruh penerima Anugerah, semoga foto-foto membanggakan ini bisa menjadi medium perantara pesan kepada publik dan pemerintah akan banyak hal penting, khususnya demokrasi Indonesia.
Dan juga terima kasih kepada semua pihak yang mendukung APFI 2025, anugerah ini tidak akan terselenggara tanpa bantuan dari semua mitra dan stakeholder yang mendukung,” ungkap Reno.
Pada gelaran event APFIF 2025 tahun ini, Iqbal Lubis, pewarta foto lepas berbasis di Makassar keluar sebagai penerima Photo of The Year. Karya fotonya memotret hilirisasi nikel yang meninggalkan dampak buruk bagi warga rentan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Sedangkan untuk kategori PFI Kota Award, diberikan kepada tuan rumah APFI 2025, PFI Solo sebagai Best Performance Award dan PFI Bandung sebagai Best Management Award. PFI Kota Award sendiri merupakan apresiasi dan penghargaan yang diberikan oleh PFI Nasional untuk pengurus PFI Kota yang dinilai memiliki kontribusi dan prestasi yang baik dalam satu tahun terakhir.
Tuan rumahAPFI 2025, diawakili oleh Ketua PFI Solo, Yoma Times Suryadi berharap ajang APFI 2025 ini bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan dunia foto jurnalistik di Indonesia.
"PFI Solo berharap agar APFI ini bisa menjadi pemantik bagi teman-teman pewarta untuk bisa menghasilkan produk jurnalistik yang makin bagus,” jelasnya.
Dalam gelaran event ini, PFI juga menggelar diskusi fotografi mengenai kisah dibalik foto para penerima APFI bersama dewan juri dan penerima anugerah, serta diskusi sinergi antara fotografi dan printing.
Dan, masyarakat umum juga dapat menikmati hasil karya foto para penerima Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) di gedung Loji Gandrung, Solo, yang dibuka mulai tanggal 25 hingga 30 April 2025.
Untuk informasi lengkap tentang APFI 2025 ini, dapat diakses melalui website PFI di www.pewartafotoindonesia.or.id atau melalui akun instagram PFI @pewartafotoindonesia.
Editor : Redaksi