SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi membuka Program Studi (Prodi) S1 Bioteknologi di bawah Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD).
Prodi baru ini dirancang untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan manusia Indonesia melalui penerapan ilmu bioteknologi yang inovatif.
Dengan kuota penerimaan sebanyak 40 mahasiswa, Prodi Bioteknologi ITS siap bersaing dalam seleksi mahasiswa baru melalui berbagai jalur yang tersedia.
Mengatasi Ketergantungan Impor dengan Bioteknologi
Kepala Prodi Bioteknologi ITS, Triono Bagus Saputro, S.Si., M.Biotech., Ph.D., menjelaskan bahwa prodi ini hadir sebagai upaya untuk mendorong kemandirian dan inovasi di Indonesia.
“Ketergantungan Indonesia terhadap produk impor, seperti bahan fermentasi, kosmetik, dan obat-obatan, menunjukkan bahwa pemanfaatan sumber daya alam kita masih belum optimal,” ujarnya.
Tri, sapaan akrabnya, mencontohkan ketergantungan Indonesia pada impor vaksin selama pandemi sebagai bukti kurangnya penerapan bioteknologi. Padahal, Indonesia memiliki banyak praktisi dan peneliti yang kompeten di bidang ini.
“Kami ingin memaksimalkan potensi ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya dalam pembuatan produk berbasis ilmu biologi,” tambahnya.
Kurikulum dan Fasilitas Unggulan
Prodi Bioteknologi ITS dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan tren industri terkini.
Mahasiswa akan dibekali dengan keilmuan di bidang biologi molekuler, genetika, mikrobiologi, biokimia, bioteknologi forensik, serta berbagai ranah bioteknologi lainnya.
“Bioteknologi adalah ilmu yang luas dan inklusif, mencakup industri, pengelolaan limbah, hingga ekosistem laut,” jelas Tri.
Untuk mendukung proses pembelajaran, ITS menyediakan sepuluh laboratorium dan greenhouse yang dilengkapi dengan fasilitas modern.
“Dengan fasilitas ini, kami memastikan mahasiswa mendapatkan pendidikan berkualitas tinggi,” tegas dosen Departemen Biologi ITS tersebut.
Prospek Karier yang Menjanjikan
Lulusan Prodi Bioteknologi ITS diproyeksikan memiliki prospek karier yang luas dan bergengsi. Mereka dapat berkarir di berbagai bidang, seperti industri farmasi, quality control perusahaan, akademisi, dan penelitian.
“Lulusan kami akan siap bersaing di dunia kerja dan berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan,” ujar Tri.
Dukungan untuk SDGs dan Indonesia Emas 2045
Kehadiran Prodi Bioteknologi ITS sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 (pendidikan berkualitas) dan nomor 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab).
“Kami berkomitmen untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui pemanfaatan sumber daya alam dan manusia yang optimal,” harap Tri.
Penerimaan Mahasiswa Baru
Prodi S1 Bioteknologi ITS telah membuka pendaftaran melalui tiga jalur seleksi: Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dengan 12 kuota, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dengan 16 kuota, dan Seleksi Mandiri ITS dengan 12 kuota.
“Kami menantikan kehadiran putra-putri terbaik bangsa di Prodi Bioteknologi ITS,” sambut Tri.
Editor : Alim Perdana