JAKARTA – Nama Abigail Limuria tengah menjadi sorotan publik setelah dirinya aktif dalam aksi demonstrasi yang berlangsung beberapa hari terakhir. Sosok perempuan muda ini dikenal sebagai aktivis yang kerap menyuarakan isu-isu sosial, khususnya terkait lingkungan hidup, keadilan sosial, dan kebebasan berekspresi.
Sosoknya menjadi perhatian publik dan viral setelah unggahannya di akun Instagramnya, Instagram yang menampilkan rasa terima kasih kepada Al Jazeera English atas kesempatan tersebut, menarik perhatian luas publik.
Abigail Limuria tampil sebagai narasumber dalam siaran Al Jazeera English, membahas aksi demonstrasi menolak tunjangan rumah anggota DPR dan isu ekonomi yang berujung kericuhan.
Dalam unggahan video di akun Instagram miliknya @abigailimuria, Abigail Limuria menulis sebuah caption bahasa Inggris, dimana ia berterima kasih kepada Aljazeera mengundangnya sebagai narasumber terkait kematian pengemudi ojek online, Affan Kurniawan saat demo berlangsung.
“Saya baru saja live bersama @aljazeeraenglish mengenai aksi protes terbaru dan pembunuhan seorang pengemudi ride-sharing (pengemudi ojek online). Terima kasih Al Jazeera English sudah membahas isu ini, dan terima kasih juga kepada @jessicawashingtonnews yang mendorong agar kisah ini bisa diangkat," tulisnya pada unggahan 29 Agustus 2025.
Bahkan, Abigail Limuria berharap demo yang terjadi bisa diliputi oleh banyak media International.
"Semoga semakin banyak media internasional yang meliput tragedi ini dan mewawancarai lebih banyak koresponden dari Indonesia (yang pastinya bisa meliput hal-hal yang mungkin terlewat dari saya di sini)," tambahnya.
"Dunia perlu melihat hal ini apa adanya, karena tampaknya tekanan dari dalam negeri saja tidak cukup. Kita butuh tekanan internasional.
(Mohon maaf wajah saya terlihat belum siap di awal video, mata saya sempat kemasukan rambut ),” tutupnya.
Lalu siapa sebenarnya sosok Abigail Limuria?
Berdasarkan informasi yang di Wikipedia, Abigail Limuria (lahir 10 November 1994) adalah pegiat isu-isu sosial politik dan penulis Indonesia. Ia merupakan salah satu pendiri beberapa platform informasi politik dan sosial, antara lain What Is Up Indonesia (WIUI), Bijak Memilih, dan Malaka Project.
Namanya semakin dikenal karena turut aktif dalam merumuskan dan menyuarakan tuntutan publik terhadap pemerintah Indonesia atau disebut 17+8 bersama sejumlah tokoh publik muda lainnya.
Ia juga menulis dan menerbitkan dua buku yang berjudul "LALITA: 51 Cerita Perempuan Hebat di Indonesia" dan "Makanya, Mikir!: Panduan Berpikir untuk Hidup Lebih Bahagia".
Hingga kini, nama Abigail terus diperbincangkan di media sosial. Banyak warganet yang mengapresiasi keberaniannya, meski tak sedikit pula yang mengingatkan agar tetap berhati-hati dalam menyuarakan pendapat di ruang publik.
Editor : Amal Jaelani