Operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya Resmi Ditutup setelah 20 Hari Pencarian

Prosesi penandatanganan Berita Acara oleh BASARNAS dan juga perwakilan unsur SAR. Foto/Basarnas
Prosesi penandatanganan Berita Acara oleh BASARNAS dan juga perwakilan unsur SAR. Foto/Basarnas

BANYUWANGI – Setelah berlangsung selama 20 hari, operasi SAR terhadap musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali resmi ditutup, pada Senin (21/7/2025) sore.

Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, selaku SMC (SAR Mission Coordinator) mengatakan melalui sambungan Zoom, keputusan penghentian operasi SAR ini diambil bersama oleh BASARNAS dengan sejumlah instansi terkait dan organisasi potensi SAR setelah memperhatikan berbagai pertimbangan.

Nanang menjelaskan, selama enam hari terakhir dalam perpanjangan operasi SAR, tidak ditemukan tanda tanda keberadaan korban.

Selain pertimbangan teknis, keputusan penghentian operasi SAR ini juga didasarkan pada ketentuan dalam Undang-Undang Nomor : 29 Tahun 2024 serta Peraturan Pemerintah Nomor : 22 Tahun 2017.

Penghentian operasi SAR ini secara resmi ditandai dengan prosesi penandatanganan Berita Acara oleh BASARNAS dan juga perwakilan unsur SAR yang selama ini terlibat mendukung pelaksanaan operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya yaitu ASDP Ketapang, BMKG, KSOP, dan perusahaan kapal.

Diketahui dalam operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya, tim SAR gabungan telah berupaya secara optimal melakukan pencarian, baik dari jalur darat, udara, permukaan laut dan bawah laut.

Upaya pencarian korban kapal tenggelam di bawah laut berhasil mendeteksi lokasi kapal yang telah bergeser ratusan meter dari lokasi awal kejadian.

Kondisi cuaca yang cukup ekstrim di selat Bali menjadi kendala utama, sehingga tim SAR gabungan tidak bisa melakukan penyelaman.

“Meskipun telah dihentikan, namun jika nantinya ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, maka operasi SAR dapat dipertimbangkan untuk dibuka kembali,” terang Nanang.

Hingga operasi SAR ini dihentikan, tim SAR gabungan telah menemukan dan mengevakuasi sebanyak 49 orang korban, dengan rincian 30 orang korban selamat, 19 orang korban dalam kondisi meninggal, dimana 4 korban meninggal diantaranya belum berhasil teridentifikasi.

Editor : Amal Jaelani