PROBOLINGGO – Lautan Pasir Bromo kembali bergema dengan lantunan musik tradisional dan tari-tarian sakral dalam Eksotika Bromo 2025. Festival tahunan yang memasuki tahun kedelapan ini, diselenggarakan pada 20-22 April 2025, menyajikan perpaduan harmonis antara budaya, alam, dan spiritualitas, dengan tema "Ruwat Rawat Segoro Gunung."
Tahun ini, Eksotika Bromo menampilkan kemitraan yang lebih kuat antara komunitas JatiSwara, penyelenggara acara, dan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
"Tahun ini, TNBTS tidak hanya mendukung, tetapi juga ikut menjadi penyelenggara bersama JatiSwara," ungkap Heri Lentho, pembina komunitas JatiSwara. Kolaborasi ini juga berdampak positif pada pelestarian lingkungan, di mana setiap pengunjung diwajibkan membawa satu bibit pohon untuk ditanam di lereng Bromo.
Festival Perkusi Jawa Timuran menjadi salah satu daya tarik utama Eksotika Bromo 2025. Berbagai alat musik pukul tradisional dari seluruh penjuru Jawa Timur, termasuk Musik Tong Tong dari Madura dan perkusi khas Tengger, akan menampilkan irama-irama yang memukau.
"Musik perkusif khas Tengger sarat nuansa spiritual, membawa pesan mendalam tentang hubungan manusia dengan alam dan leluhur," jelas Afifa Prasetya, ketua penyelenggara.
Tema "Ruwat Rawat Segoro Gunung" dipilih untuk menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan warisan budaya. "
Ruwat" diartikan sebagai pembersihan energi negatif, sementara "Rawat" melambangkan pengabdian untuk melestarikan warisan leluhur.
"Segoro Gunung" sendiri merepresentasikan lautan pasir dan gunung-gunung Bromo sebagai sumber kehidupan dan pencetus peradaban Tengger.
Puncak acara adalah pertunjukan kolosal Kidung Tengger, sebuah sendratari megah yang mengisahkan legenda Joko Seger dan Roro Anteng.
"Yang paling khas dari Eksotika Bromo tentu saja pertunjukan Kidung Tengger," ujar Afifa. Pertunjukan ini akan digelar dua kali pada 21-22 Juni 2025.
Selain pertunjukan utama, Eksotika Bromo 2025 juga menawarkan berbagai kegiatan pendukung, seperti Workshop Fotografi pada 19 Mei 2025 yang menghadirkan fotografer profesional seperti Rahmad Hidayat, Hendy T Purnomo, dan Fendi Siregar.
Serangkaian perlombaan, termasuk Eksotika Bromo Photography Competition dengan juri Mamuk Ismuntoro, Julian Romadhon, dan Fendi Siregar, juga akan digelar pada 21-22 Juni 2025.
Lebih dari 30 grup kesenian dari berbagai daerah di Indonesia akan memeriahkan acara ini, termasuk Arca Tataswara, Olivia Zalianty, Tikacya, dan banyak lagi. Acara ini akan dipandu oleh MC terkemuka, Ayik Yusuf dan Nancy Siagian.
Eksotika Bromo 2025 bukan hanya sekadar festival, tetapi juga sebuah refleksi tentang hubungan manusia dengan alam, sesama, dan Tuhan. Setiap alunan musik dan gerakan tari menjadi doa yang dipanjatkan di tengah keindahan dan kesakralan alam Bromo.
Editor : Alim Perdana