SEIRING kebijakan baru Arab Saudi yang memperketat pengajuan visa umrah, muncul pertanyaan: masihkah umrah mandiri (ala backpacker) mungkin? Secara teknis, ya; secara praktis, sangat tidak disarankan.
Arab Saudi mewajibkan pemohon visa umrah memesan akomodasi berlisensi melalui Nusuk. Hotel yang dipesan harus terdaftar aktif di Kementerian Pariwisata Saudi, dan disetujui Pertahanan Sipil serta otoritas Pariwisata. Tanpa pemesanan tervalidasi, visa tidak akan terbit.
Apa Kabar Umrah Mandiri?
Umrah mandiri, yang selama ini meliputi pengurusan visa, tiket, hotel, dan transportasi secara mandiri atau terkoordinasi oleh seseorang, kini menghadapi tantangan:
1. Hotel harus terhubung ke platform
Nusuk dan berlisensi resmi sulit diakses individu non-agen.
2. Visa hanya terbit setelah hotel menyetujui pemesanan dan sistem memvalidasi reservasi proses yang umumnya hanya bisa dilakukan travel umrah.
3. Tidak semua hotel membuka reservasi individual sinkron dengan platform visa. Pemesanan via aplikasi umum (Agoda, Booking.com, Airbnb) tak menjamin visa terproses.
4. Sistem pemindaian biometrik, tiket, dan program perjalanan harus terintegrasi sulit dilakukan mandiri kecuali bagi yang sangat paham sistem digital Arab Saudi.
Masih Adakah Celah?
Ada kemungkinan mendapatkan visa umrah mandiri melalui platform e-Visa Tourist atau Nusuk Individual. Namun, celah ini sempit dan rawan kendala saat validasi hotel.
Arab Saudi juga menertibkan jemaah ilegal atau yang datang tanpa program resmi, termasuk yang masuk dengan visa turis lalu menjalankan umrah tanpa melapor di sistem umrah nasional Saudi.
Regulasi ini bagian dari kampanye “Tamu Kami adalah Prioritas” untuk melindungi kualitas pelayanan dan pengalaman ibadah jemaah.
Edukasi untuk Masyarakat: Jalur Aman Gunakan PPIU
Mengingat semua faktor di atas, menggunakan jasa resmi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) tetap jalur paling aman, legal, dan praktis.
AMPHURI dan asosiasi lain mengimbau agar masyarakat tidak tergoda iming-iming harga murah via jalur mandiri yang belum tentu sesuai standar Arab Saudi, termasuk standar fikih ibadah umroh.
Pengalaman pahit di awal 2025, dengan banyak jemaah telantar karena pembatalan hotel sepihak, dan jamaah yang tidak paham manasik umroh, tidak boleh terulang.
Kesimpulan
Umrah mandiri masih mungkin bagi yang memahami sistem digital dan administratif Arab Saudi. Namun, bagi sebagian besar masyarakat, jalur melalui PPIU tetap solusi paling realistis dan terpercaya.
Oleh: Ulul Albab
Kabid Litbang DPPAmphuri
Editor : Alim Perdana