BULAN Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan, rahmat, dan maghfiroh. Sebagai umat Muslim, kita telah menjalani hampir seluruh bulan ini dengan penuh pengabdian, berusaha mendekatkan diri kepada Allah melalui puasa, shalat tarawih, membaca Al-Qur'an, dan amalan-amalan lainnya.
Namun, kita kini berada di detik-detik terakhir Ramadhan. Kita sudah memasuki hari ke-28 di hari ini. Nanti malam adalah malam Istimewa untuk minggu terakhir ini, yaitu malam 29. Apa yang anda rasakan saat ini, dan apa yang akan kita lakukan di detik-detik terakhir bulan Ramadhan ini.
Saatnya Refleksi Diri
Di sepuluh malam terakhir Ramadhan, apalagi tinggal 2 hari saja, umat Islam masih diajak untuk mencari malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Ini adalah waktu yang sangat berharga untuk memperbanyak ibadah dan doa. Maka, setiap detik yang tersisa dalam bulan mulia ini, adalah kesempatan emas yang harus kita manfaatkan. Jangan sampai kita terlewatkan dari rahmat dan ampunan Allah yang begitu besar di malam-malam terakhir Ramadhan.
Menyambut akhir Ramadhan, sudah saatnya kita melakukan refleksi diri. Apakah puasa kita kali ini membawa perubahan yang signifikan? Apakah shalat malam kita semakin khusyuk? Apakah kita mampu menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya?
Ramadhan seharusnya bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sebuah proses pembelajaran spiritual yang membentuk kita menjadi individu yang lebih taat, sabar, dan penuh kasih sayang. Bulan ini mengajarkan kita tentang disiplin, pengendalian diri, dan yang terpenting adalah ketundukan kepada Allah.
Jadi, mari kita tanya pada diri kita: Apakah kita sudah memperbaiki kualitas ibadah kita sepanjang bulan ini? Jika iya, semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita lebih baik lagi.
Harapan dan Doa untuk Tahun Depan
Ketika Ramadhan segera meninggalkan kita, ada perasaan haru yang menyelimuti hati kita. Kita harus menyadari bahwa Ramadhan tahun ini bisa saja menjadi Ramadhan terakhir bagi sebagian dari kita.
Oleh karena itu, segeralah kita bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah atas segala kekurangan dan kesalahan kita selama Ramadhan ini. Jangan biarkan bulan mulia ini berlalu begitu saja tanpa meninggalkan bekas yang mendalam di hati dan dalam kehidupan kita.
Namun, kita juga harus optimis dan penuh harapan untuk bisa bertemu kembali dengan Ramadhan tahun depan, jika Allah mengizinkan kita untuk hidup. Jangan lupa untuk mendoakan agar kita diberikan kesempatan untuk mengisi Ramadhan dengan keimanan yang lebih kuat dan amal ibadah yang lebih berkualitas.
Kesempatan yang Tak Boleh Disia-siakan
Bulan Ramadhan adalah bulan kesempatan, dan detik-detik terakhir ini adalah kesempatan kita untuk memperbanyak amal baik, memperbanyak doa, serta memperbanyak istighfar. Jangan menunggu waktu yang lebih baik dari ini, karena siapa tahu esok hari kita tidak lagi diberikan kesempatan yang sama.
Mari kita berdoa dan berharap, agar Allah mengampuni dosa-dosa kita, menerima segala amal ibadah kita, dan memberikan kita kesempatan untuk bertemu dengan Ramadhan yang akan datang.
Saatnya kita menutup bulan yang penuh berkah ini dengan rasa syukur. Terlepas dari segala kekurangan dan ketidaksempurnaan kita dalam beribadah, mari kita syukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah selama Ramadhan ini. Syukur juga atas kesehatan, waktu, dan kesempatan yang masih diberikan kepada kita untuk beribadah dan beramal.
Dan akhirnya, ketika Ramadhan berakhir, kita menghadapinya dengan hati yang bersih dan jiwa yang penuh harapan agar diterima segala amal ibadah kita, dan kita dipertemukan kembali dengan Ramadhan yang penuh berkah di tahun yang akan datang.
Penutup
Bulan Ramadhan akan segera berakhir, namun sebelum itu, marilah kita manfaatkan waktu yang tersisa dengan sebaik-baiknya. Jangan biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja tanpa kita memperoleh segala kebaikan yang terkandung di dalamnya.
Semoga Allah menerima segala amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan memberikan kita kesempatan untuk bertemu kembali dengan Ramadhan yang penuh berkah di masa yang akan datang.
Sekali lagi, malam ganjil tinggal 1 malam saja, yaitu nanti malam. Maka mari kita optimalkan dan kita maksimalkan untuk beribadah. Hati-hati dan waspadalah terhadap godaan nafsu yang kadang membisikkan kita untuk lebih sibuk dengan urusan di luar ibadah. Apakah itu terkait dengan persiapan lebaran atau terkait dengan mudik dan lain sebagainya.
Mari kita tetap istiqomah focus, focus, dan focus untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan ibadah dan amal Sholeh di detik-detik menjelang Ramadhan meninggalkan kita ini. Mari saling mendukung dan saling mendoakan agar kita semuanya sukses di Ramadhan tahun ini.
Dan, ini sangat penting. Jangan sampai kita lupa membayar zakat fitrah. Segeralah laksanakan membayar zakat fitrah mumpung masih ada waktu. Mumpung belum terlewat, karena waktu membayar zakat fitrah akan habis begitu sholat idul fitri didirikan.
Batas akhir untuk membayar zakat fitrah menurut hadis adalah sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Rasulullah SAW mengajarkan umat Islam untuk menunaikan zakat fitrah sebelum melaksanakan salat Idul Fitri, agar zakat tersebut bisa diterima oleh penerima yang membutuhkan dan untuk menyempurnakan ibadah puasa.
Hadis dari Ibnu Umar r.a.: “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan dan perbuatan kotor, serta untuk memberi makan kepada orang miskin. Zakat fitrah itu wajib dibayarkan sebelum orang-orang keluar untuk shalat Idul Fitri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis ini, kita dapat menyimpulkan bahwa batas waktu pembayaran zakat fitrah adalah sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri, dan sebaiknya dibayar sehari atau dua hari sebelum hari H, agar penerima zakat bisa memanfaatkan dan memenuhi kebutuhannya pada hari raya.
Penulis: Ulul Albab
Ketua ICMI Jawa Timur
Editor : Alim Perdana