PROBOLINGGO – PT PAL Indonesia memberikan apresiasi tinggi kepada TNI Angkatan Laut, khususnya KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR-332) atas keberhasilannya mengevakuasi KM Scania I, kapal nelayan asal Probolinggo yang mengalami kerusakan mesin di laut Bali.
Keberhasilan misi penyelamatan ini semakin menegaskan peran penting KRI GNR-332 yang baru saja menjalani pemeliharaan dan perbaikan di PT PAL Indonesia.
“Kami turut prihatin atas kejadian yang menimpa nelayan tersebut, sekaligus apresiasi bagi TNI AL, dengan KRI I Gusti Ngurah Rai-332, yang beberapa waktu lalu telah menyelesaikan docking pemeliharaan dan perbaikan di PT PAL Indonesia dapat kembali menjalankan operasi dengan optimal serta berhasil melaksanakan misi penyelamatan ini," ungkap Direktur Pemasaran PT PAL Indonesia, Wiyono Komodjojo.
KRI GNR-332, yang telah menjalani refurbishment pada 20 Agustus 2024 di PT PAL Indonesia, menunjukkan kondisi prima pasca-pemeliharaan.
Program refurbishment ini, yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto, meliputi peremajaan lambung kapal, pengecekan dan perawatan equipment navigasi dan komunikasi, hingga perbaikan sistem propulsi.
Proses ini bertujuan untuk memastikan kapal selalu siap menjalankan misi strategis, baik domestik maupun internasional.
Wiyono menambahkan bahwa PT PAL Indonesia sebagai mitra strategis TNI AL terus berkomitmen untuk menyediakan kapal perang yang tidak hanya andal untuk operasi militer, tetapi juga fleksibel dalam menjawab kebutuhan penyelamatan dan perlindungan masyarakat maritim.
"Keberhasilan KRI GNR-332 ini semakin memperkuat kepercayaan publik terhadap kemampuan industri pertahanan dalam negeri. Momentum ini juga menjadi pemicu bagi PT PAL untuk terus berinovasi di sektor pertahanan maritim," terangnya.
Evakuasi KM Scania I, yang mengangkut 17 awak kapal, dilakukan saat KRI GNR-332 sedang dalam perjalanan menuju lokasi Latihan praktik Jalayudha untuk taruna AAL Angkatan ke-70. Kapal nelayan tersebut telah terombang-ambing selama empat hari.
Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai, Kolonel Laut (P) Ahmad Ahsan, menjelaskan bahwa pihaknya segera menerjunkan personel untuk membantu mengevakuasi kapal nelayan.
"Tim memasang tali penarik dan menarik kapal ke perairan yang aman sejauh 22 mil laut menuju Banyuwangi untuk mendapat pertolongan lebih lanjut," tutupnya.
Editor : Alim Perdana