SURABAYA - Dimata seorang Manoj Bhat, yang merupakan Konsul Kehormatan India untuk Jawa Timur, dann Jawa Tengah, Indonesia adalah negara yang sangat istimewa, khususnya Jawa Timur. Sehingga ia juga akhirnya memutuskan untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Manoj Bhat, merupakan pria kelahiran Kashmir, India Utara. Kedatangannya pertama kali ke Indonesia kala itu merupakan seorang profesional yang bekerja untuk sebuah perusahaan tekstil yang berada di Bandung, Jawa Barat, tepatnya pada sekitar bulan Mei tahun 1997 lalu. Setelah beberapa tahun di Indonesia, maka sejak 2003 lalu, ia akhirnya bersama istrinya, Sanjana Bhat memutuskan untuk mendirikan sebuah sekolah bertaraf international bernama, Yayasan Spins International School di daerah Wiyung, Surabaya.
Sekolah tersebut juga menjadi bentuk cinta dan kontribusinya untuk Indonesia. Namun hal tersebut juga menjadi alasan bagi mimpinya, untuk menjadikan Indonesia setara dengan negara-negara lainnya, melalui proses fundamental yaitu pendidikan.
"Kenapa orang luar negeri yang masuk ke Indonesia mereka disebut ekspatriat, sedangkan kita (Orang Indonesia) tidak" ungkapnya.
Menurutnya, harus ada lebih banyak generasi dari Indonesia yang punya daya saing yang setara bahkan unggul dari negara lain di dunia.
"Bahkan, di India tak banyak orang mengenal Indonesia. Itu yang mendorong saya untuk terus berbuat sesuatu, dan mengenalkan Indonesia dengan alam, dan kultur budaya yang menurut saya sangat indah dan istimewa," tambahnya.
Khas layaknya pria India dalam banyak film Bollywood, Manoj Bhat selalu menghiasi wajahnya dengan penuh senyum keakraban. Pun, ketika tim Ayojatim, memintanya untuk berdiskusi dikantornya pada Senin, 7 Oktober 2024.
Manoj Bhat, mempersilahkan tim dari Ayojatim masuk keruangannya, dan juga mempersilakan duduk disebuah kursi sofa, tepat di depan meja kerjanya, dengan penuh ramah tamah. Dengan ramah, ia juga menawari minum teh atau kopi.
"Budaya ramah, sopan dan santun adalah budaya yang sama, yanng dimiliki oleh India dan Indonesia," jelasnya.
Sekitar 2 jam lebih, kami berbincang yang penasaran tentang bagaimana seluk beluk perjalanannya dari India hingga membawanya datang, dann akhirnya jatuh cinta pada Indonesia.
"Saya sangat mencintai Indonesia, bahkan andai orang-orang di dunia tahu, betapa Indonesia merupakan sebuah negara yang sempurna. Mulai dari alamnya, kehidupan sosialnya, dan keberagamaannya, mereka pasti akan sama, mencintai Indonesia," ungkapnya.
Indonesia menurutnya adalah sebuah negara yang sempurna. Punya kekayaan alam yanng melimpah, kultur budaya yang tak kalah kayanya. Dengan segala keberagamaan sosial, adat budaya, serta etnis dan agama yang dimiliki, namun juga bisa hidup rukun, berdampingan, menyuguhkan sebuah pertunjukan harmoni yang indah.
"Saya beragama Hindu, sekolah di sekolah Nasrani, yang hidup di lingkungan muslim, saat di India. Kami juga hidup berdampingan dengan rukun disana, tapi Indonesia lebih indah dari itu," ungkapnya.
Salah satu pengalaman yang menarik tentang keberagaman dan keharmonisan Indonesia bagi seorang Manoj Bath adalah 1 bulan setelah ia berada di Indonesia.
Ceritanya kala itu, di Bandung dalam perjalanan ke Jakarta, ia harus mampir ke sebuah toko India untuk membeli dupa untuk ibadah. Ditoko tersebut, ia bertemu dengan sosok perempuan berhijab, yang terlihat kebingungan. Hingga dengan bahasa yang terbatas, mereka mulai berkomunikasi.
Mereka akhirnya mengobrol, Ibu tersebut ternyata sedang kebingungan mencari tempat dupa. Akhirnya, Manoj Bhat ke sebuah tempat dimanadupa dipajang." Ibu tersebut meminta tolong untuk memilihkan dupa terbaik yanh dijual disana.
Untuk memastikan, Manoj Bhat pun bertanya untuk apa sebenarnya dupa tersebut. Karena ada banyak dupa disana dengan berbagai aroma.
"Ini untuk anak saya yang beragama Hindu, dan ia ingin menjadi seorang pendeta," ungkap si ibu saat itu.
Sejak saat itu, Manoj Bhat merasa begitu kagum akan pluralisme di Indonesia. Bahkan, setengah tidak percaya ia akhirnya menepi istrinya dan menceritakan semua pengalaman tersebut.
"Istri sayapun tak percaya, bahwa ada ibu yang seorang muslim, membelikan dupa untuk ritual keagamaan anaknya yang beragama Hindu," ungkapnya.
Bermula dari pengalaman tersebut, Keindahan dan kerukunan masyarakat Indonesia menjadi begitu indah dimata seorang Manoj Bhat.
"Pengalaman itu mengajarkan saya akan pentingnya sebuah kerukunan dan keharmonisan ditengah perbedaan. Kita tak mungkin sama, tapi kita bisa bersama-sama," pungkasnya.
Bahkan, Manoj Bhat juga masih menyimpan rasa kagumnya terhadap ibu tersebut hingga saat ini.
"Jika ibu tersebut membaca ini, tolong hubungi saya. Kita bisa bertemu kembali, dan ingin rasanya saya mencium tangannya untuk rasa terima kasih atas pelajaran berharga tersebut," harapnya.
Editor : Redaksi