PROBOLINGGO - Eksotika Bromo 2025 menyajikan inovasi menarik dalam pertunjukan tarinya: perpaduan unik antara tarian tradisional dan gerakan modern.
Koreografer Setiawan menjelaskan, penggabungannya mengambil nilai-nilai Gunung Sari dari gerakan merak, dikolaborasikan dengan gerak merak modern.
Baca juga: Satu Orang, Satu Pohon: Eksotika Bromo 2025 Tanamkan Kesadaran Lingkungan
"Ini terlihat dari gerakan tangan yang manggut-manggut," katanya saat ditemui disela gladi kotor, di lautan pasir Gunung Bromo, Jumat (20/6/2025).
Inovasi tak hanya pada koreografi. Setiawan bilang, ada bagian yang benar-benar Gunung Sari asli, dengan topeng dan musik tradisional.
"Namun, di momen lain, kami menggunakan musik yang lebih milenial," ucapnya. Pertunjukan ini juga memperhatikan tren gerakan tari terkini. "Gerakan tangan yang sedang tren, misalnya, kami teliti dan adaptasi agar sesuai," ungkap Setiawan.
Baca juga: Antangin Bromo KOM 2025 Jadi Ajang Kendurinya Para Cyclist
Ayu, koreografer lainnya, menambahkan terkait bagaimana menyelaraskan tarian tradisional dan modern. "Kami memegang nilai-nilai yang ingin disampaikan dalam Eksotika Bromo.
Nilai-nilai inilah yang menjadi acuan dalam mentransformasikan gerakan milenial ke dalam tarian," jelasnya. Dengan demikian, perpaduan tersebut tetap selaras dan bermakna.
Eksotika Bromo 2025 pada 21-22 Juni 2025 ini diharapkan dapat menginspirasi penonton untuk lebih menghargai alam.
Baca juga: Dari Batik hingga Karnaval, Berikut Daftar 11 Event Wisata Jawa Timur di Tahun 2025
"Ekspektasi saya, tampilan ini akan membuat orang lebih menghidupkan alam. Menari di alam, dengan kekuatan alam yang lebih besar dari panggung buatan manusia, akan lebih indah," tuturnya.
Dengan perpaduan unik antara tarian tradisional dan modern, serta pesan kuat tentang pelestarian lingkungan, Eksotika Bromo 2025 menjanjikan sebuah pertunjukan yang spektakuler dan bermakna.
Editor : Alim Perdana