ayojatim.com skyscraper
ayojatim.com skyscraper

Rumah Baca Tante Djie Tumbuhkan Minat Baca Anak Lewat Membaca Nyaring dan Aktivitas Kreatif

avatar AM Lukman J
  • URL berhasil dicopy
English is Fun oleh Mrs. Rindrah Kartiningsih di Rumah Baca Tante Djie. Foto: Ayojatim
English is Fun oleh Mrs. Rindrah Kartiningsih di Rumah Baca Tante Djie. Foto: Ayojatim

SURABAYA – Di tengah tantangan rendahnya minat baca anak, Rumah Baca Penuh Warna – Rumah Baca Tante Djie (RBC Tante Djie) hadir menawarkan pendekatan berbeda.

Membaca tidak diposisikan sebagai kewajiban, melainkan sebagai pengalaman menyenangkan yang penuh imajinasi melalui kegiatan membaca nyaring, bercerita interaktif, hingga aktivitas kreatif.

Didirikan sebagai ruang literasi ramah anak, Rumah Baca Tante Djie memfokuskan layanannya pada aktivitas membaca nyaring (read-aloud) yang dirancang untuk menumbuhkan kesenangan membaca sejak usia dini. Seluruh layanan di rumah baca ini diberikan gratis dan terbuka bagi masyarakat.

Pendiri Rumah Baca Tante Djie, Carlson Soemarsono, menjelaskan bahwa membaca nyaring menjadi fondasi utama dalam membangun kecintaan anak terhadap buku.

“Kami percaya minat baca tidak bisa dipaksa. Anak perlu terlebih dahulu jatuh cinta pada cerita. Membaca nyaring menjadi jembatan yang efektif karena anak merasakan emosi, imajinasi, dan kehangatan dari sebuah buku,” ujar Carlson saat ditemui di sela kegiatan literasi, Sabtu (20/12/2025).

Membaca Nyaring Jadi Jantung Aktivitas

Dalam setiap sesi membaca nyaring, relawan dan fasilitator tidak sekadar membacakan teks. Buku-buku bergambar besar, pop-up book, serta buku dengan pertanyaan interaktif dipilih agar anak terlibat aktif. Intonasi suara, ekspresi wajah, dan dialog sederhana digunakan untuk “menghidupkan” karakter cerita.

Pendekatan ini juga melibatkan orang tua, baik di rumah maupun di Rumah Baca, agar kebiasaan membaca nyaring dapat berlanjut dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami mengajak orang tua ikut terlibat, karena kedekatan emosional saat membaca bersama sangat berpengaruh pada tumbuhnya rasa suka anak terhadap buku,” tambah Carlson.

Bercerita, Bahasa Inggris, dan Kreativitas

Selain membaca nyaring, RBC Tante Djie juga menghadirkan kelas bercerita, English Class, dan beragam aktivitas kreatif. Dalam sesi bercerita, anak diajak berdialog dua arah melalui tanya jawab, diskusi karakter, hingga klub buku anak yang melatih keberanian berbicara dan empati.

Usai membaca, anak-anak diajak mengekspresikan cerita ke dunia nyata melalui menggambar tokoh favorit, pentas boneka, hingga menulis akhir cerita versi mereka sendiri. 

Aktivitas ini dirancang untuk mengasah imajinasi sekaligus kemampuan literasi dasar.

Suasana rumah baca pun dibuat nyaman dengan pojok baca berkarpet empuk & sejuk. Koleksi buku disesuaikan dengan minat anak, mulai dari dongeng, petualangan, hingga sains populer.

Kolaborasi untuk Literasi Berkelanjutan

Untuk menjawab kebutuhan masyarakat, Rumah Baca Tante Djie aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur (Disperpusip Jatim), sektor swasta, hingga perguruan tinggi.

Kolaborasi ini bertujuan memperkaya metode literasi, meningkatkan kapasitas pengelola, serta menghadirkan program yang relevan bagi perkembangan anak.

“Literasi tidak bisa berjalan sendiri. Kami membuka diri untuk berkolaborasi agar Rumah Baca Tante Djie benar-benar menjadi ruang belajar yang hidup dan bermanfaat,” kata Carlson.

Warisan Nilai Tante Djie

Rumah Baca Tante Djie juga menjadi ruang mengenang sosok Tante Djie (almarhumah), nenek dari Carlson Soemarsono. Ia dikenal sebagai pribadi yang hangat, mencintai keluarga, dan gemar mengajar.

Nilai-nilai tersebut tercermin dalam tagline Rumah Baca Tante Djie: “Membaca sejarah, menulis masa depan.”

Melalui pendekatan yang menyenangkan dan inklusif, Rumah Baca Tante Djie berupaya menanamkan kebiasaan membaca sejak dini, membentuk anak-anak yang percaya diri, imajinatif, dan siap menulis masa depan mereka sendiri.

Editor :

Arah Baru Kebijakan Sosial Jatim
Opini   

Arah Baru Kebijakan Sosial Jatim

Tulisan ini menjadi bagian dari ikhtiar tersebut, yaitu menggeser fokus dari ukuran besar anggaran ke presisi intervensi, dari rutinitas bantuan ke dampak nyata…