ayojatim.com skyscraper
ayojatim.com skyscraper

Aceh Kembali Bernapas, Bantuan ITS Sentuh Desa Terisolasi Pasca Bencana

avatar Alim Perdana
  • URL berhasil dicopy
Koordinasi antara Satgas Kemanusiaan ITS dengan pihak TNI dalam operasi bantuan kemanusiaan di Aceh. Foto/Humas ITS
Koordinasi antara Satgas Kemanusiaan ITS dengan pihak TNI dalam operasi bantuan kemanusiaan di Aceh. Foto/Humas ITS

ACEH - Harapan baru merekah di Aceh pasca bencana! Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bergerak cepat menyalurkan bantuan kemanusiaan, menjangkau desa-desa terpencil yang terisolasi akibat longsor. Aksi sigap ini membuktikan bahwa kepedulian tak mengenal batas geografis.

Melalui kerja sama dengan Ikatan Alumni (IKA) ITS dan Yayasan Manarul Ilmi (YMI) ITS, bantuan disalurkan melalui Satgas Kemanusiaan ITS. Tim ini berhasil mencapai Desa Pameu, sebuah wilayah yang terputus aksesnya akibat 52 titik longsor.

Prof. Dr. Nurul Jadid, yang memimpin tim ITS di lapangan, mengungkapkan betapa sulitnya medan yang harus ditempuh. "Banyak daerah yang sulit dijangkau untuk distribusi bantuan," ujarnya. 

"Listrik dan sinyal pun masih belum stabil, menyebabkan beberapa kali miskomunikasi," sambungnya.

Namun, tantangan ini tak menyurutkan semangat tim ITS. Koordinasi intensif dengan TNI menjadi kunci keberhasilan misi ini. 

Kolonel Inf Hulisda Melala dan Letnan Kolonel Inf Muhammad Fachri Prawira dari TNI memberikan arahan langsung terkait percepatan penyaluran bantuan dan pemetaan akses yang terputus.

Tim logistik ITS, yang terdiri dari Prof. Dr. Nurul Jadid, Iska Desmawati, Adi Dharma, dan Dr. Ir. Mohd Iqbal, bahu-membahu menyalurkan bantuan. Ikatan Motor Indonesia (IMI) turut membantu dengan mengerahkan mobil double cabin untuk menjangkau daerah-daerah tersulit.

Untuk meringankan beban masyarakat Desa Pameu, tim ITS menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pangan dan logistik yang sangat dibutuhkan, termasuk 5 ton beras untuk memastikan ketersediaan makanan pokok, 500 kg minyak makan untuk keperluan memasak, 1,5 ton sarden siap masak sebagai sumber protein, serta 500 kg gula, 200 kg garam, 500 bungkus pembalut, dan berbagai perlengkapan penting lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain bantuan pokok, Tim Satgas Kemanusiaan ITS juga mengerahkan bantuan medis, dapur umum, dan perangkat teknologi. Tim medis yang dipimpin oleh dr. Zain Budi Syulthoni berkoordinasi dengan RSUD Meuredu dan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK).

Dapur umum yang dipimpin oleh Deti Rahmawati memasak 25 kg daging ayam untuk memenuhi kebutuhan pangan para korban. 

Tim yang dipimpin oleh Hepi Handayani dan Dr. techn Umboro Lasminto mengerahkan drone, alat filtrasi air, dan melakukan mitigasi bencana. Bantuan pemulihan sinyal pun dilakukan dengan pemasangan Starlink di beberapa lokasi.

Nurul Jadid menegaskan bahwa dukungan ITS akan terus berlanjut hingga kondisi akses pulih dan kebutuhan dasar warga terpenuhi. "Saya berharap upaya penanganan bencana alam di Sumatera bisa berlanjut hingga pascabencana, dan ITS siap membantu," tegasnya.

ITS mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut menyalurkan bantuan melalui rekening bank yang telah terdaftar. Dengan semangat gotong royong, diharapkan bantuan ini mampu membangkitkan harapan masyarakat Aceh yang terdampak bencana. 

Bantuan ITS untuk Aceh adalah bukti nyata komitmen untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 2 (Tanpa Kelaparan) dan poin 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan)

Editor :