SURABAYA - Dafam Pacific Caesar Surabaya mengumumkan inisiatif keberlanjutan baru, menjadikannya salah satu hotel di Surabaya yang sepenuhnya menghilangkan botol air plastik sekali pakai dari semua kamar tamu, ruang pertemuan, dan gerai makanan dan minuman.
Langkah signifikan ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang hotel terhadap pengelolaan lingkungan dan pengurangan jejak ekologis.
Mulai tahun ini, para tamu yang berkunjung ke hotel tersebut akan menemukan sistem hidrasi baru di seluruh properti. Alih-alih botol plastik, setiap kamar tamu akan dilengkapi dengan botol kaca yang elegan dan dapat digunakan kembali.
Pihak hotel akan menempatkan dispenser air berkualitas tinggi, yang akan mereka tempatkan secara strategis di setiap lantai, dan nantinya memungkinkan para tamu untuk mengisi ulang botol mereka dengan nyaman.
Kebijakan bebas plastik ini juga meluas ke ruang pertemuan dan acara. Tidak ada lagi botol plastik individual di meja rapat.
Semua konferensi, perjamuan, dan acara yang diselenggarakan di hotel kini akan menggunakan dispenser kaca atau baja tahan karat dalam format besar, yang memberikan alternatif yang lebih berkelanjutan dan canggih.
"Kami percaya bahwa kemewahan dan keberlanjutan menjaga lingkungan dapat berjalan beriringan." Ujar Andry Bagus Prasetyo selaku F&B Supervisor Dafam Pacific Caesar Surabaya.
Hogi Budiarto selaku General Manager Dafam Pacific Caesar Surabaya, juga menyampaikan bahwa dengan menghilangkan botol plastik sekali pakai, mereka tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menetapkan standar baru untuk keramahan di ruang komunitas mereka.
"Para tamu kami semakin sadar akan dampak lingkungan, dan kami ingin menawarkan mereka pengalaman premium yang sejalan dengan nilai-nilai mereka," ungkapnya, Selasa, (4/11/2025).
Inisiatif ini diperkirakan akan menghemat lebih dari puluhan ribu botol plastik per tahun agar tidak berakhir di tempat pembuangan sampah dan lautan.
Pihak hotel akan terus berupaya untuk terus mencari solusi inovatif untuk meminimalkan limbah, dan mempromosikan masa depan yang lebih berkelanjutan.
Editor : Amal Jaelani