SURABAYA - Melalui Badan Koordinasi Kegiatan (BKK), Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menyuguhkan demonstrasi kreatif dari dua unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang Media dan Informasi. Lensa 17 dan Graha Sinema.
Dua UKM tersebut tampil di Lapangan Timur Untag Surabaya, dihari keempat Perkenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Sabtu (6/9/2025).
UKM Lensa 17 menyuguhkan kreatifitas para mahasiswa dengan potret-potret Fotografi, yang modeling yang membuka mata mahasiswa baru tentang dunia di balik kamera. Sedangkan UKM Graha Sinema, menyuguhkan nuansa sinematik dengan simulasi produksi film.
Untag Surabaya ingin memperlihatkan langsung bagaimana praktik nyata para mahasiswa di setiap bidangnya. Mengusung tema “Merah Putih Mengakar, Patriotisme Berkobar”, semakin menambah semarak PKKMB 2025 Untag Surabaya.
Ketua Divisi Media dan Informasi BKK UKM Untag Surabaya, Roy Azwan Saputra, menyampaikan bahwa keberadaan UKM Media membuka ruang luas bagi mahasiswa untuk belajar komunikasi dan publikasi.
“Media dan informasi menjadi sangat penting di zaman sekarang. Melalui UKM, mahasiswa dilatih dari dasar, sehingga meskipun masih awam, mereka bisa berkembang bersama,” jelasnya.
Lensa 17 melalui ketua umumnya, Ahmad Dani Hasibah, menjelaskan bahwa fotografi bukan hanya soal hasil jepretan, tapi juga bagaimana menyampaikan pesan-pesan melalui hasil foto.
Di depan para mahasiswa baru Untag Surabaya, mereka mendemonstrasikan bagaimana sebuah sesi pemotretan membutuhkan komunikasi yang baik dengan objek foto (model), kreativitas sudut pandang, serta etika dalam bekerja.
“Di Lensa 17, kami diajarkan cara memotret yang benar sekaligus membangun pemikiran kritis. Fotografi bukan sekadar teknis, tapi juga cara menyampaikan pesan agar karya bisa dikenal luas,” ungkapnya.
Sementara, Ahmad Dawam Mulkilla, Ketua Umum Graha Sinema juga menjelaskan bahwa demo ini memang dirancang agar mahasiswa baru dapat melihat detail koordinasi sebuah tim produksi.
Mereka menghadirkan atmosfer berbeda dengan memperagakan simulasi produksi film. Tim membagi peran sesuai standar kerja profesional, mulai dari kamera, pencahayaan, artistik, wardrobe, hingga penyutradaraan.
Graha Sinema juga memperkenalkan beberapa karya film yang sudah mereka produksi dan ditayangkan di layar umum tahun ini, seperti Sepiring Berdua, Tulang Punggung Kecil, Beri Sedikit Waktu, dan ATMA.
“Biasanya kami bekerja di balik layar. Namun kali ini, kami ingin mahasiswa baru melihat langsung bagaimana koordinasi tim film berjalan. Mulai dari talent, sampai pascaproduksi, semua punya peran penting,” terangnya.
Demonstrasi dua UKM bidang Media dan Infoemasi Untag Surabaya mendapat respon positif dari para mashiswa baru. Salah satunya seperti yang disampaikan, Afifuddin Muhajir, mahasiswa baru Prodi Ilmu Komunikasi asal Surabaya, yang mengaku kagum dengan gelaran hari keempat ini. Menurutnya, demo UKM kali ini bener-bener seru, banyak UKM yang bisa membantu maba mendapatkan pengalaman dan hal hal baru.
"Ternyata di balik sebuah foto atau film ada banyak detail kerja sama tim yang nggak kelihatan, dan itu bikin saya makin tertarik untuk belajar lebih dalam,” ungkapnya.
Gelaran Demo UKM menegaskan bahwa kehidupan kampus di Untag Surabaya tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga memberikan ruang kreatif yang luas. Melalui wadah seperti Lensa 17 dan Graha Sinema, mahasiswa baru dapat mengasah keterampilan praktis sekaligus membangun jejaring yang relevan dengan perkembangan era digital.
Editor : Amal Jaelani