Dinsos Jatim Fasilitasi Lansia Terlantar Asal Sigi yang Meninggal di Surabaya

Petugas Dinsos Jatim fasilitasi pemulasaran lansia telantar Purnama Sarifah (83) asal Kabupaten Sigi di Pemakaman Putat Gede Kota Surabaya pada Jumat (1/8/2025). Foto: Dinsos Jatim
Petugas Dinsos Jatim fasilitasi pemulasaran lansia telantar Purnama Sarifah (83) asal Kabupaten Sigi di Pemakaman Putat Gede Kota Surabaya pada Jumat (1/8/2025). Foto: Dinsos Jatim

SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Dinas Sosial Jawa Timur (Dinsos Jatim) fasilitasi pemulasaran lansia telantar Purnama Sarifah (83) asal Kabupaten Sigi di Pemakaman Putat Gede Kota Surabaya pada Jumat (1/8/2025).

Liawati Suntiana, Ketua Tim Sub Substansi Penanganan Korban Bencana Sosial, Bidang Penaganan Bencana Dinsos Jatim, menjelaskan bahwa Ibu Sarifah datang ke Pulau Jawa untuk menemui keluarganya. Namun setelah penelusuran oleh petugas, tidak menemukan keluarga yang disebutkan alamatnya oleh Ibu Sarifah.

"Petugas penelusuran menemukan alamat tersebut hanyalah rumah kontrakan sekaligus rumah produksi pembuatan sandal. Pihak keluarga di Sigi yaitu suaminya juga mengetahui kepergian sang istri ke Pulau Jawa," ujarnya.

Dra Restu Novi Widiani, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, menyampaikan bahwa saat menunggu jadwal kapal di shelter Dinsos Jatim, ibu Sarifah mengeluh sakit dan oleh petugas diberikan minyak angin. Namun keadaannya semakin lemas, terlebih koordinasi dengan Dokter Bandara Internasional Juanda juga tidak mengizinkan Bu Sarifah untuk naik pesawat.

"Kami mengupayakan pelayanan yang maksimal untuk lansia telantar terlebih untuk mereka yang rentan," ungkap Restu Novi Widiani.

Sebelumnya, pada tanggal 9 Juli 2025 Ibu Sarifah datang Dinsos Jatim diantarkan oleh petugas Dinsos Kota Surabaya untuk dilakukan pemulangan estafet sesuai alamat domisilinya yaitu Desa Kalukubula Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah.

Dan, pada tanggal 11 Juli 2025 petugas membawa bu Sarifah ke Rumah Sakit Menur untuk mendapatkan perawatan terkait dimensianya dan surat layak terbang. Tetapi ternyata lansia tersebut harus dirawat inap di ICU karena muncul penyakit bawaan seperti diabetes, kencing manis, pembekakan jantung dan paru-paru yang rusak.

Setelah beberapa hari dirawat, pada tanggal 31 Juli 2025 Ibu Sarifah dinyatakan telah meninggal dunia pukul 16.25 WIB karena komplikasi penyakitnya.

Petugas berkoordinasi dengan pihak keluarga di Kabupaten Sigi dan pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya proses pemulasaran jenazah Bu Sarifah kepada pihak Dinsos Jatim.

Dikarenakan RS Menur dalam perbaikan bangunan membuat jenazah lansia telantar ini di titipkan ke Liponsos Kota Surabaya untuk di makamkan pada tanggal 01 Agustus 2025 di TPU Putat Gede Surabaya, proses pemulasaran di bantu oleh Dinsos Kota Surabaya.

Hamid Nuhi, suami ibu Sarifah, ketika dihubungi melalui telpon oleh pihak Dinsos Jatim mengucapkan rasa terima kasihnya karena telah dibantu merawat hingga memakamkan istrinya.

"Makasih banyak atas bantuan Bapak bersama keluarga dan para pegawai Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur telah banyak membantu keluarga kami terutama dalam pengurusan jenazah almarhumah semoga Allah membalas kebaikan Bapak dan ibu sekalian. Semoga Almarhumah mendapat ampunan dari Allah SWT," ucapnya.

Editor : Amal Jaelani