Malam ini kami tidak hanya sekadar ngopi. Bukan pula sekadar melepas penat dari panasnya Jakarta atau dari agenda yang padat tiada henti. Malam ini, ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar kafein, ada percakapan yang bermakna, ada semangat yang diseduh perlahan, dan ada cinta yang tak pernah benar-benar hilang.
Di sela riuhnya kota dan kesibukan pekerjaan yang seakan tak pernah memberi jeda, kami menyisihkan waktu. Bukan untuk melarikan diri, tapi justru untuk kembali menyapa kenangan, membangkitkan semangat, dan menyalakan kembali komitmen yang pernah tumbuh di bangku kuliah. Malam ini, kami mempersiapkan pertemuan perdana melalui Zoom untuk IKAWIGA, Ikatan Alumni Widya Gama.
Terdengar sederhana: rapat alumni. Tapi sesungguhnya, ini lebih dari itu. Ini adalah jembatan antara masa lalu dan masa depan. IKAWIGA bukan hanya organisasi, ia adalah rumah, tempat di mana cerita lama tetap hidup dan harapan baru mulai tumbuh. Kami bukan lagi mahasiswa, tapi semangat muda itu tetap menyala dalam bentuk yang berbeda. Lebih dewasa, lebih visioner.
Kami duduk bersama, es kopi di tangan, membahas agenda, berbagi tawa, dan merancang mimpi untuk almamater yang membentuk kami menjadi siapa hari ini. Di tiap langkah, ada semangat untuk memberi kembali. Untuk kampus yang dulu menjadi saksi canda, air mata, jatuh, dan bangkit kami.
Kami percaya, gerakan besar selalu dimulai dari niat tulus. Dan malam ini, niat itu kami rawat bersama. Karena secangkir es kopi malam pun bisa terasa hangat jika diminum bersama semangat yang sama, dan cinta yang tak pernah luntur untuk Widya Gama tercinta.
IKAWIGA bukan sekadar nama. Ia adalah ikatan. Ia adalah suara hati yang tak lekang oleh waktu. Dan malam ini, kami membuktikannya dengan kopi, komitmen, dan cinta.
Penulis : H. Moh. Supriyadi
Ketua IKAWIGA
Editor : Amal Jaelani