SAAT PUASA, olahraga tetap penting untuk menjaga kebugaran, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi tubuh.
Berikut beberapa aktivitas olahraga yang cocok:
1. Olahraga Ringan (Setelah Sahur)
- Jalan Santai (30-45 menit) untuk menjaga peredaran darah.
- Yoga atau Stretching untuk fleksibilitas dan relaksasi otot.
- Latihan Pernafasan untuk meningkatkan kapasitas paru-paru dan ketahanan tubuh.
2. Olahraga Intensitas Sedang (Sebelum Berbuka atau Malam Hari)
- Lari Santai (Jogging) selama 20-30 menit sebelum berbuka.
- Bersepeda Santai di sore hari untuk menghindari dehidrasi.
- Bodyweight Training (push-up, sit-up, plank) setelah berbuka saat tubuh sudah terhidrasi.
3. Olahraga Intensitas Tinggi (Setelah Tarawih)
- Lari Interval untuk meningkatkan daya tahan.
- Latihan Beban dengan durasi 30-45 menit.
- HIIT (High-Intensity Interval Training) untuk membakar kalori lebih cepat.
Kuncinya adalah mendengarkan tubuh dan memilih waktu serta intensitas olahraga yang sesuai dan teratur agar tetap bugar tanpa mengganggu ibadah puasa.
Penjelasan Medis
Secara medis, olahraga saat puasa tetap aman jika dilakukan dengan cara yang tepat. Berikut adalah penjelasan bagaimana tubuh merespons olahraga saat berpuasa:
1. Metabolisme Energi Saat Berpuasa
- Saat tidak makan dan minum, tubuh menggunakan glikogen (cadangan energi dari karbohidrat) yang tersimpan di hati dan otot.
- Jika cadangan glikogen habis, tubuh mulai membakar lemak sebagai sumber energi utama.
- Jika olahraga terlalu berat atau dilakukan di waktu yang tidak tepat, tubuh bisa mulai menggunakan protein otot sebagai energi, yang dapat menyebabkan kehilangan massa otot.
2. Waktu Terbaik untuk Olahraga
- Sebelum berbuka (sore hari): Metabolisme masih stabil, dan setelah olahraga bisa langsung mengganti cairan dan nutrisi saat berbuka.
- Setelah berbuka (malam hari): Energi sudah terisi kembali, sehingga bisa melakukan olahraga yang lebih intens.
- Sebelum sahur: Bisa dilakukan jika hanya olahraga ringan, tetapi perlu cukup hidrasi agar tubuh tidak lemas sepanjang hari.
3. Risiko dan Cara Mencegahnya
Dehidrasi: Olahraga saat puasa dapat menyebabkan kehilangan cairan lebih cepat, terutama jika dilakukan di siang hari atau dalam cuaca panas.
→ Solusi: Minum cukup air saat sahur dan berbuka, serta pilih olahraga di dalam ruangan atau saat suhu lebih sejuk.
Hipoglikemia (Gula Darah Rendah): Olahraga intensitas tinggi sebelum berbuka bisa menyebabkan pusing, lemas, atau bahkan pingsan karena kadar gula darah yang turun drastis.
→ Solusi: Pilih olahraga ringan seperti jogging atau bersepeda santai sebelum berbuka.
Kehilangan Massa Otot: Jika tubuh mulai menggunakan protein sebagai energi, otot bisa mengecil.
→ Solusi: Konsumsi protein cukup saat sahur dan berbuka serta lakukan latihan kekuatan (bodyweight atau angkat beban) setelah berbuka.
Secara keseluruhan, olahraga saat puasa tetap aman dan sanagat bermanfaat jika dilakukan dengan strategi dan cara yang tepat.
Nah, kamu merasa lebih nyaman olahraga di waktu kapan?
Editor : Alim Perdana