SURABAYA – Dalam upaya melestarikan warisan budaya Indonesia dan mendukung terwujudnya Asta Cita, PT Pelindo Marine Service, bagian dari grup usaha BUMN Pelindo, menggelar acara edukatif yang melibatkan anak-anak dari Panti Asuhan Rodhiyatul Jannah di Kecamatan Kenjeran dan Kelompok Belajar SIROLAN (Sinau Karo Dolan) di Kampung Seng Tangguh.
Kegiatan ini berlangsung di Surabaya North Quay pada Selasa (11/3) dan bertujuan untuk mengenalkan serta melestarikan seni Damar Kurung, sebuah warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah dan makna.
Acara ini tidak hanya menjadi momen berharga bagi anak-anak, tetapi juga memberikan kesempatan untuk belajar sambil menunggu waktu berbuka puasa. Dalam suasana yang penuh keceriaan, anak-anak diajak untuk menyelami keindahan seni tradisional yang telah ada sejak abad ke-16.
Lia Indi Agustiana, Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko PT Pelindo Marine Service, membuka acara dengan semangat.
"Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya berbagi kebahagiaan di bulan suci, tetapi juga memberikan edukasi tentang aktivitas kepelabuhanan. Kami mengajak anak-anak untuk melihat langsung kegiatan di Pelabuhan Tanjung Perak sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Selain itu, kami juga ingin mengenalkan dan mengajak mereka untuk melestarikan salah satu Warisan Budaya Indonesia, yaitu Damar Kurung," ungkapnya.
Damar Kurung: Seni Tradisional yang Kaya Makna
Seni Damar Kurung, yang bentuknya menyerupai lampion dengan empat sisi, memiliki keunikan tersendiri. Setiap sisinya menampilkan rangkaian cerita yang saling berkesinambungan, menciptakan narasi yang kaya akan makna.
Budayawan asal Gresik, Kris Adji, hadir untuk memberikan pelatihan pembuatan Damar Kurung kepada anak-anak.
"Damar Kurung bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga melambangkan cahaya, baik secara fisik maupun sebagai simbol cahaya Ramadan yang membawa keberkahan dan harapan bagi kita semua," jelasnya.
Penghargaan Terhadap Pendidikan dan Budaya
Ahmad Nur Fauzi, pengelola Panti Asuhan Rodhiyatul Jannah, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan berharga yang diberikan kepada anak-anak.
"Ini adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi anak-anak kami. Selain menerima bantuan pendidikan, mereka juga berkesempatan menikmati pemandangan di Pelabuhan Tanjung Perak serta mengenal salah satu warisan budaya pesisir yang unik, yaitu Damar Kurung. Di bulan yang penuh kebaikan ini, kami sangat mengapresiasi inisiatif ini sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan dan pelestarian budaya," ujarnya dengan penuh haru.
Keterlibatan Karyawan Muda dalam Pelestarian Budaya
Kegiatan ini juga melibatkan karyawan muda PT Pelindo Marine Service, yang berperan aktif dalam pelestarian budaya dan membangun kedekatan dengan anak-anak di sekitar Tanjung Perak.
"Kami ingin para karyawan muda turut serta dalam melestarikan budaya sekaligus merasakan kebersamaan dan kepedulian sosial. Dengan berbagi ilmu dan kebahagiaan bersama anak-anak, kami berharap dapat menanamkan nilai-nilai budaya serta menuai keberkahan di bulan Ramadan ini," kata Lia Indi.
Kontribusi dalam Pelestarian Budaya
Melalui kegiatan ini, PT Pelindo Marine Service tidak hanya menanamkan nilai kebersamaan dan kepedulian sosial, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian budaya.
Upaya ini sejalan dengan Asta Cita, delapan cita-cita besar pembangunan nasional, di mana aspek budaya berfokus pada pelestarian serta penguatan identitas budaya bangsa agar tetap lestari dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Dengan langkah ini, Pelindo Marine tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membangun masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak pesisir, mengajak mereka untuk menjadi bagian dari sejarah yang terus hidup.
Editor : Alim Perdana