SURABAYA - Visi "Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara" yang digaungkan oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak untuk periode 2025-2030 terus menjadi topik pembicaraan di berbagai kalangan.
Fikri Alvirhino, pemuda multitalenta asal Tulungagung, meyakini bahwa Jawa Timur memiliki segala potensi untuk mewujudkan visi tersebut.
Sebagai mantan Head of Paguyuban Duta Wisata Kabupaten Tulungagung 2022-2023, Fikri menilai Jawa Timur memiliki keunggulan yang tak terbantahkan, mulai dari aspek geografis, ekonomi, sosial, hingga budaya.
"Jawa Timur memiliki potensi besar, khususnya di bidang pariwisata. Dari Gunung Bromo, Kawah Ijen, Kota Malang, hingga Pantai Banyuwangi, setiap destinasi memiliki keunikan tersendiri," ujar Fikri.
Keragaman Budaya sebagai Kekuatan Utama
Dengan 38 kabupaten dan kota, Jawa Timur dikenal sebagai provinsi yang kaya akan keragaman budaya. Mulai dari budaya Arek, Pandalungan, Madura, hingga Mataraman, setiap daerah memiliki ciri khasnya sendiri, baik dalam bahasa, kesenian, maupun tradisi.
"Visi Gubernur Khofifah untuk menjadikan Jawa Timur sebagai 'Gerbang Baru Nusantara' sangat relevan. Keragaman budaya di sini mencerminkan kekayaan Nusantara secara keseluruhan. Semua unsur budaya dan bahasa ada di Jawa Timur," jelas Fikri.
Menurutnya, keragaman ini merupakan aset berharga yang dapat menarik minat wisatawan, baik lokal maupun internasional.
"Jawa Timur seperti miniatur Indonesia. Ini adalah modal besar untuk memposisikan provinsi ini sebagai pintu gerbang Nusantara," tambahnya.
Tantangan dalam Mengoptimalkan Potensi Pariwisata
Meski memiliki banyak potensi, Fikri mengakui bahwa masih ada sejumlah kendala dalam pengelolaan pariwisata di Jawa Timur.
"Pengelolaan destinasi wisata yang berkelanjutan dan penyediaan infrastruktur yang memadai adalah tantangan utama. Jika ini bisa diatasi, pariwisata akan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian daerah," paparnya.
Fikri juga menekankan pentingnya peran aktif generasi muda dalam memajukan sektor pariwisata. "Pemuda harus menjadi duta wisata di daerah masing-masing. Misalnya, saya berasal dari Tulungagung. Ketika ada teman dari luar daerah yang ingin berkunjung, saya bisa memberikan rekomendasi terbaik. Ini bukan hanya kebanggaan, tapi juga upaya mempromosikan daerah kita," ucapnya.
Kolaborasi Pemerintah dan Generasi Muda
Fikri menegaskan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang melek teknologi digital menjadi kunci penting dalam memajukan pariwisata Jawa Timur.
"Semua pihak, mulai dari pemerintah hingga generasi muda, harus bersinergi. Dengan kolaborasi dan inovasi, Jawa Timur akan semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang kaya akan budaya dan alam," tegasnya.
Dedikasi Fikri dalam memajukan pariwisata Jawa Timur telah dibuktikan melalui berbagai prestasi, seperti menjadi Pemenang Tourism Ambassador Kakang Tulungagung 2018, Finalis Tourism Ambassador Raka Raki Jawa Timur 2019, Traffic Ambassador Polda Jawa Timur 2020, dan TOP 10 East Java Batik Ambassador 2022.
Selain itu, ia juga aktif sebagai Professional Master of Ceremony, pemilik bisnis kreatif Wear Aboo, dan Crew Utama di Kisah Cinta Organizer.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Fikri optimis bahwa Jawa Timur akan semakin dikenal sebagai destinasi pariwisata yang memikat.
"Generasi muda memegang peran penting dalam mewujudkan visi Jawa Timur sebagai 'Gerbang Baru Nusantara'. Mari bersama-sama memajukan potensi ini untuk kemajuan daerah dan bangsa," tutupnya.
Editor : Alim Perdana