ayojatim.com skyscraper
ayojatim.com skyscraper

Ramadhan dan Al-Qur'an, Momen dan Referensi Menjadikan Indonesia Negeri Berperadaban

Ramadhan adalah waktu untuk merenung, untuk kembali pada nilai-nilai dasar yang diajarkan dalam Al-Qur'an. Foto/Ali Masduki
Ramadhan adalah waktu untuk merenung, untuk kembali pada nilai-nilai dasar yang diajarkan dalam Al-Qur'an. Foto/Ali Masduki

DI ANTARA kita, mungkin ada yang menganggap bahwa Ramadhan datang setiap tahun adalah suatu hal biasa, membawa kesan yang sama, yaitu: harapan, perenungan, dan perubahan.

Anggapan dan Kesan tersebut tidak salah. Dan, begitulah kita pada umumnya menilai hal yang rutin terjadi dan berulang. Karena faktor rutinitas itulah terkadang hal yang Istimewa pun cenderung menjadi biasa.

Tapi mari Ramadhan kali ini kita merubah mindset. Kita perbaiki cara berfikir dan bersikap. Bahwa Ramadhan tahun ini rasanya berbeda. Ada sesuatu yang terasa semakin mendalam.

Bulan suci ini bukan hanya soal menahan lapar, dahaga dan perbuatan lainya yang bisa membatalkan puasa, tetapi juga tentang soal menemukan jalan kembali ke sumber kehidupan yang sesungguhnya, yaitu: Al-Qur'an.

Pernahkah kita berpikir: bagaimana Ramadhan, bulan yang penuh berkah ini, benar-benar membawa kita pada perubahan yang lebih baik? Apakah kita hanya menghabiskan bulan ini dengan hanya sekadar berpuasa? Atau, ada yang lebih dalam yang bisa kita gali dari Al-Qur'an untuk memperbaiki bangsa ini?

Ramadhan dan Al-Qur'an: Keduanya adalah Kunci

Ramadhan datang untuk menyentuh hati kita, untuk menyadarkan kita bahwa kita hidup dengan lebih banyak tujuan. Puasa mengajarkan kita untuk menahan diri, mengendalikan nafsu, dan memahami bahwa hidup bukan hanya soal materi.

Di sisi lain, Al-Qur'an mengajarkan kita untuk berpikir lebih besar, lebih dalam. Al-Qur'an adalah sumber petunjuk yang seharusnya tidak hanya kita baca, tetapi kita implikasikan dalam setiap detik kehidupan kita.

Di Indonesia, yang saya lihat, kita seperti berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, kita menghadapi begitu banyak tantangan: kemiskinan, ketimpangan sosial, korupsi yang kian merajalela, dan ketidakadilan yang semakin menganga.

Tetapi di sisi lain, kita juga memiliki potensi luar biasa untuk bangkit, untuk berubah, untuk menjadi bangsa yang lebih baik.

Apakah Ramadhan dan Al-Qur'an bisa menjadi kunci bagi perubahan itu? Saya percaya, jawabannya ada pada kita, pada sejauh mana kita mau menggali makna sejati dari bulan Ramadhan dan Al-Qur'an itu sendiri.

Al-Qur'an dan Kekuatan untuk Merubah Bangsa

Al-Qur'an tidak hanya memberikan kita petunjuk tentang bagaimana ibadah dan kehidupan pribadi yang baik, tetapi juga mengajarkan bagaimana kita bisa berkontribusi pada masyarakat.

Al-Qur'an menyuarakan tentang keadilan, transparansi, amanah, dan kasih sayang terhadap sesama. Prinsip-prinsip ini yang seharusnya diterapkan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bayangkan jika setiap pemimpin di negara ini menghayati setiap ayat yang tertulis dalam Al-Qur'an. Bayangkan jika setiap individu, bukan hanya saat Ramadhan, tetapi sepanjang tahun, menjadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup. Bayangkan jika kita, sebagai bangsa, hidup dalam semangat nilai-nilai Al-Qur'an yang universal dan adil. Apa yang akan terjadi?

Pemerintah yang jujur dan transparan, rakyat yang hidup sejahtera dan adil, pendidikan yang merata, dan ekonomi yang tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi menciptakan peluang bagi semua. Itu adalah gambaran sederhana yang seharusnya kita perjuangkan bersama.

Konteks Indonesia: Memulihkan Kepercayaan

Indonesia, negara yang saya cintai ini, sering kali dilanda krisis moral. Korupsi yang semakin mengakar, ketimpangan sosial yang kian tajam, serta rasa ketidakadilan yang terus mengganggu banyak orang. Namun, apakah kita sudah cukup berjuang untuk keluar dari keadaan ini?

Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk merenung. Mengapa banyak masalah bangsa ini seakan tak kunjung selesai? Apakah kita sudah benar-benar berpegang pada prinsip keadilan, kejujuran, dan kasih sayang yang diajarkan dalam Al-Qur'an?

Apakah kita, sebagai umat Islam, sudah menjalankan ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari, ataukah kita hanya menjadikannya sebagai ritual belaka tanpa makna yang mendalam?

Saya teringat pada suatu cerita yang pernah saya dengar dari seorang teman. Di suatu daerah di Indonesia, ada seorang pemimpin yang dikenal sangat sederhana. Tidak pernah mengumbar kekuasaan, tidak pernah merasa dirinya lebih besar dari rakyatnya.

Pemimpin ini selalu berpegang teguh pada amanah, selalu memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil berpihak pada kebaikan rakyat.

Sebagai hasilnya, daerah tersebut berkembang pesat, tingkat kemiskinan menurun, dan kehidupan sosial menjadi lebih harmonis. Itu bukan kebetulan. Itu adalah dampak dari penerapan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Al-Qur'an.

Apa yang Harus Kita Lakukan?

Ada satu hal yang perlu kita ingat. Yaitu bahwa Ramadhan adalah waktu bagi kita untuk menyadari bahwa kehidupan ini jauh lebih besar dari sekadar apa yang tampak di mata kita. Jika kita hanya hidup dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan duniawi, maka kita akan kehilangan makna hidup yang sesungguhnya.

Bagi saya, Ramadhan adalah waktu untuk merenung, untuk kembali pada nilai-nilai dasar yang diajarkan dalam Al-Qur'an. Setiap ayat yang kita baca seharusnya mengingatkan kita untuk menjadi lebih baik.

Jika bangsa ini bisa kembali kepada ajaran Al-Qur'an yang mengedepankan keadilan, kasih sayang, dan pengorbanan untuk sesama, saya yakin Indonesia akan jauh lebih baik.

Menghidupkan Keberkahan dengan Tindakan Nyata

Tantangan yang kita hadapi di Indonesia memang besar. Tetapi, dengan mereferensi pada ajaran Al-Qur'an, dengan menghidupkan nilai-nilai Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat membuka jalan untuk perubahan yang lebih baik.

Jangan hanya menunggu perubahan itu datang, tetapi kita harus menjadi bagian dari perubahan itu. Ramadhan adalah saat yang tepat untuk memulai perubahan tersebut.

Dan, jika kita bisa menjalankan Ramadhan dengan penuh keikhlasan, dengan benar-benar merenungkan setiap ayat yang terkandung dalam Al-Qur'an, saya yakin keberkahan akan hadir.

Bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi untuk bangsa ini. Indonesia yang lebih baik, yang penuh dengan kasih sayang, keadilan, bebas korupsi dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.

Oleh: Ulul Albab
Ketua ICMI Orwil Jawa Timur, Ketua Litbang DPP Amphuri, Alumni PP Qomaruddin Sampurnan Bungah Gresik, dan Akademisi Universitas Dr. Soetomo.

 

 

Editor : Alim Perdana