Oleh: Ulul Albab
Ketua ICMI Jawa Timur
DALAM perjalanan menyambut bulan yang mulia ini, ada satu pertanyaan yang sering terlintas: apakah hati dan diri kita benar-benar siap untuk menyambutnya?
Apakah kita sudah siap membersihkan jiwa, menghilangkan noda dosa, dan menjadikan Ramadhan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah?
Salah satu pembelajaran penting yang harus kita refleksikan adalah hadis Rasulullah SAW tentang empat golongan yang tidak diampuni dosa-dosanya menjelang Ramadhan, meskipun mereka mungkin beribadah di bulan yang penuh ampunan ini.
Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang bagaimana menghindari 4 golongan tersebut, serta bagaimana kita bisa mempersiapkan diri dengan seksama agar Ramadhan kita kali ini menjadi momentum pembersihan hati dan jiwa.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: "Semua umatku akan diampuni pada bulan Ramadhan, kecuali empat golongan: orang yang melakukan syirik, peminum khamr, orang yang memutuskan silaturahmi, dan orang yang saling bermusuhan." (HR. al-Tabarani dalam al-Mu'jam al-Kabir).
Mari kita renungkan dan gali lebih dalam setiap golongan yang disebutkan dalam hadis ini.
1. Orang yang Melakukan Syirik
Syirik, yaitu mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, adalah dosa terbesar dalam Islam. Betapa pun seseorang berusaha beribadah, jika ia terjatuh dalam syirik, maka segala amalannya akan sia-sia. Ini adalah peringatan bagi kita untuk selalu menjaga tauhid, keimanan kepada Allah yang tidak ternodai oleh perbuatan syirik.
Dalam konteks Ramadhan, kita diajak untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah, memastikan bahwa hanya kepada-Nya kita berserah diri.
Menghindari syirik bukan hanya soal keyakinan, tetapi juga tindakan. Dalam keseharian kita, ini bisa berarti menghindari segala bentuk perbuatan yang menyekutukan Allah (baik itu dalam bentuk ritual, keyakinan, atau bahkan sikap yang berlebihan dalam mengagungkan makhluk-Nya).
Kita harus selalu menjaga agar hati kita hanya tertuju kepada Allah, agar Ramadhan kali ini kita dapat membersihkan hati kita dari segala bentuk penyimpangan.
2. Peminum Khamr
Khamr adalah barang yang diharamkan oleh Allah, karena dapat merusak fisik dan mental. Peminum khamr, bahkan jika ia berpuasa dan beribadah, akan tetap tertutup dari pengampunan Allah selama ia tidak meninggalkan kebiasaan buruk tersebut.
Peminum khamr tidak hanya merusak dirinya sendiri, tetapi juga bisa menimbulkan kekerasan, kecelakaan, dan kerusakan dalam masyarakat.
Menghindari khamr bukan hanya soal tidak meminumnya, tetapi juga menghindari segala bentuk kebiasaan yang dapat membawa kita pada perilaku tersebut.
Jika kita ingin Ramadhan kali ini menjadi waktu yang penuh dengan keberkahan, kita harus membersihkan diri kita dari segala kebiasaan buruk, termasuk minum khamr.
3. Orang yang Memutuskan Silaturahmi
Memutuskan hubungan dengan keluarga adalah dosa besar yang sering dilupakan. Padahal, hubungan keluarga adalah pondasi dalam masyarakat kita. Jika kita memutuskan tali silaturahmi, kita tidak hanya merugikan diri kita sendiri, tetapi juga merusak keharmonisan dalam keluarga dan masyarakat.
Dalam bulan Ramadhan, kita diajak untuk mempererat hubungan ini, menjadikan silaturahmi sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan yang terputus, terutama dengan orang tua, saudara, dan kerabat. Jika ada perselisihan, marilah kita memaafkan dan berusaha menyambung kembali tali persaudaraan. Jangan biarkan kebencian atau dendam merusak potensi besar yang bisa kita capai di bulan suci ini.
4. Orang yang Bermusuhan Tanpa Alasan yang Benar
Permusuhan yang berlarut-larut hanya akan merusak kedamaian hati kita dan hubungan sosial kita. Orang yang terus-menerus hidup dalam kebencian dan permusuhan akan sulit merasakan kedamaian batin, yang sangat dibutuhkan untuk menjalani ibadah dengan penuh kekhusyukan.
Dalam konteks kebangsaan, kita juga diajak untuk menjaga perdamaian antar sesama, menghindari permusuhan yang tidak perlu. Ramadhan seharusnya menjadi waktu untuk membersihkan hati dari segala kebencian, membuka pintu maaf, dan berusaha hidup dalam kedamaian.
Refleksi: Mempersiapkan Diri Menjelang Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh dengan kesempatan untuk meraih pengampunan Allah. Namun, kita harus mempersiapkan diri dengan benar agar bisa meraih rahmat-Nya. Ada beberapa langkah yang bisa kita ambil untuk memastikan kita tidak termasuk dalam empat golongan yang disebutkan dalam hadis tersebut:
Pertama; Meningkatkan Keimanan dan Tauhid: Ramadhan adalah bulan untuk memperkuat iman kita. Ini adalah saat yang tepat untuk memperdalam ilmu agama, membaca Al-Qur'an, dan berdoa agar Allah senantiasa membimbing kita untuk tidak terjerumus ke dalam syirik atau kesesatan.
Kedua; Meninggalkan Kebiasaan Buruk: Jika ada kebiasaan buruk dalam hidup kita, seperti mengonsumsi khamr, atau perbuatan-perbuatan yang merusak jiwa dan raga, maka Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk berhenti dan bertaubat. Bersihkan diri kita dari segala sesuatu yang bisa menghalangi ampunan Allah.
Ketiga; Memperbaiki Hubungan Sosial: Ramadhan adalah waktu untuk mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan masyarakat. Jika ada hubungan yang rusak, saatnya untuk memperbaikinya. Jangan biarkan permusuhan dan kebencian menghancurkan potensi besar yang bisa kita raih dalam bulan penuh berkah ini.
Keempat; Bertaubat dan Memohon Ampunan: Selalu ingat bahwa Allah Maha Pengampun. Ramadhan adalah waktu yang penuh dengan ampunan, dan kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk bertaubat dan membersihkan hati.
Editor : Alim Perdana