Peringati HPSN 2025, Kampung SIBA KLASIK Luncurkan Program Zero Waste Tour di Gresik

Kampung SIBA KLASIK meluncurkan program Zero Waste Tour perdana di Kabupaten Gresik. Foto/Ayojatim
Kampung SIBA KLASIK meluncurkan program Zero Waste Tour perdana di Kabupaten Gresik. Foto/Ayojatim

GRESIK – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, Kampung SIBA KLASIK meluncurkan program Zero Waste Tour perdana di Kabupaten Gresik.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan dan pengurangan sampah, sekaligus mempromosikan ekonomi hijau.

HPSN diperingati setiap tanggal 21 Februari untuk mengenang tragedi longsoran sampah di TPA Leuwigajah, Cimahi, pada tahun 2005. Kampung SIBA KLASIK, yang dikenal sebagai ikon kawasan bebas sampah, menjadi lokasi utama dalam program ini.

Kampung ini telah berhasil mengelola sampah skala rumah tangga sehingga tidak membebani tempat pembuangan akhir (TPA).

Kolaborasi dengan Persatuan Istri Karyawan Karyawati (PIKK) PLN UPT Gresik, Zero Waste Tour pertama kali digelar pada Kamis (20/2/2025). Kegiatan ini mengajak peserta untuk belajar langsung tentang pengelolaan sampah di Kampung SIBA KLASIK, Kelurahan Sidokumpul, RT.02/RW.05.

Belajar Pengelolaan Sampah dan Ekonomi Hijau

Dalam tur ini, peserta diajak melihat konsep penanganan sampah skala RT/RW, pembuatan Eco Enzym, edukasi pengomposan, model ekonomi hijau melalui Refill Store, serta bengkel sampah.

Selain itu, peserta juga berkesempatan belajar membuat sabun dari cairan multiguna Eco Enzym bersama Relawan Dunia Eco Enzym (RDEE) Gresik.

Ibu Tiana Yudha, anggota PIKK asal Kabupaten Sidoarjo, mengungkapkan kekagumannya terhadap program ini.

“Ini pertama kalinya saya mengikuti kegiatan seperti ini. Di Kampung SIBA KLASIK, saya belajar banyak tentang pengelolaan sampah. Bahkan, kemasan makanannya menggunakan daun pisang, benar-benar mengurangi plastik sekali pakai,” ujarnya.

Setelah mengunjungi Kampung SIBA KLASIK, peserta melanjutkan perjalanan ke TPA Ngipik Gresik untuk melihat langsung proses pengelolaan sampah skala besar.

Dampak Positif bagi Ekonomi Hijau

Saifudin Efendi, Koordinator Zero Waste Tour, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat memicu pertumbuhan ekonomi hijau.

“Kami ingin mengembangkan konsep Zero Waste Tour di Kabupaten Gresik karena dampaknya sangat positif. Kegiatan ini dapat mendorong Green Business melalui kunjungan tamu, yang berdampak pada sektor katering, toko refill, praktisi lingkungan hidup, dan wisata kota,” tegasnya.

Ipung, sapaan akrab Saifudin, menambahkan bahwa program ini dirancang dengan biaya terjangkau.

“Zero Waste Tour ini murah. Kami mengoptimalkan semua kebutuhan seefisien mungkin, mulai dari makanan yang dibungkus daun pisang, minuman produksi sendiri seperti telang, hingga kerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gresik untuk layanan bus wisata Bandar Grissee dengan tarif hanya Rp5.000,” jelasnya.

Menikmati Wisata Sejarah Gresik

Kegiatan ini ditutup dengan menikmati sore hari menggunakan bus wisata Bandar Grissee.

Peserta diajak menjelajahi situs-situs sejarah di Gresik, seperti kawasan perdagangan Bandar Gresse, pelabuhan Gresik, Kampung Pecinaan, dan Kampung Arab.

Editor : Alim Perdana