Gakeslab Jatim Gelar Pelatihan Distribusi Alat Kesehatan, Dorong Peningkatan Standar Industri

Ketua Gakeslab Jatim, Agus Hartanto. Foto/Ayojatim
Ketua Gakeslab Jatim, Agus Hartanto. Foto/Ayojatim

SURABAYA - Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium Indonesia (Gakeslab) Jawa Timur menggelar pelatihan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) selama dua hari, 20-21 Februari 2025.

Pelatihan Awareness CDAKB memberikan pemahaman umum tentang tata kelola distribusi yang baik, terutama bagi manajemen perusahaan, sedangkan Desk Consult CDAKB membantu perusahaan distribusi mempercepat pemenuhan sertifikasi.

Ketua Gakeslab Jatim, Agus Hartanto, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan penerapan standar distribusi alat kesehatan sesuai regulasi Kementerian Kesehatan RI. Selain itu, Agus juga menerangkan jika pelatihan CDAKB diikuti 80 peserta dari berbagai daerah, sementara pelatihan Awareness CDAKB diikuti 100 peserta, 75 daring dan 25 luring.

“Ada juga Desk Consult CDAKB, sebagai pendampingan perusahaan distribusi dalam pemenuhan sertifikasi. CDAKB merupakan pelatihan wajib bagi Penanggung Jawab Teknis (PJT) untuk memperoleh sertifikasi kompetensi distribusi alat kesehatan,” terangnya, di Hotel Santika Surabaya, Kamis (20/2/2024).

Agus juga menambahkan bahwa pelaksanaan pelatihan ini sudah lima kali, setiap pelatihan ada dua kelas.

“Pelatihan Awareness Gakeslab Indonesia juga sering kami lakukan, dan Desk Consult CDAKB sudah keempat kalinya. Mereka membantu memahami tata kelola dan tata laksana distribusi yang baik, yang nantinya akan diintegrasikan ke kurikulum perkuliahan,” tambahnya.

Selain dihadiri Ketua Gakeslab Jatim, Agus Staf Hartanto, acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh penting dalam industri alat kesehatan seperti Direktur Pengawasan Alkes & PKRT Kemenkes RI, Dra. Eka Purnamasari, Sekretaris Dinkes Jatim, Mohamad Yoto. Hadir juga perwakilan KADIN Jatim, Diar Kusuma, juga para akademisi dari Unair Surabaya.

Dr. Riries Rulaningtyas, Kordinator Program Studi S1 Teknik Bio Medis Unair, menjelaskan alasan keikutsertaannya karena diundang Gakeslab Jatim. Dan ia berharap pelatihan ini membantu mengintegrasikan materi ke kurikulum, sehingga alumni siap bekerja sesuai kebutuhan industri.

“Untuk memahami kompetensi yang dibutuhkan lulusan prodi biomedis. Kami menyadari kompetensi distribusi alat kesehatan sangat dibutuhkan lulusan S1 Teknik Biomedis," jelasnya.

Senada dengan itu, Prof. Dr. Prihartini Widiyanti, Ketua Departemen Teknik FT MM, menyambut baik dan menekankan pentingnya pelatihan ini bagi pendidik. Karena menurutnya, hal tersebut penting untuk mengawal kualitas produk kesehatan, termasuk biomaterial.

“Prodi S1 dan S2 Teknik Biomedis memiliki tiga minat: Instrumentasi medis (hardware), komputasi biomedis (software), dan biomaterial. Sebagai klinisi dokter gigi, saya tahu pentingnya mengawal kualitas produk kesehatan, termasuk biomaterial. Cara pendistribusian merupakan mata rantai standar mutu setiap produk kesehatan, dan pelatihan ini sangat penting, terutama bagi pendidik untuk memformulasikannya dalam kurikulum," terangnya.

 

Pelatihan CDAKB ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas distribusi alat kesehatan di Jawa Timur dan Indonesia, memastikan alat kesehatan sampai ke pasien dengan standar mutu dan keamanan yang terjamin. Kehadiran akademisi juga menjamin integrasi pengetahuan terkini ke dalam kurikulum pendidikan, menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan industri.

Editor : Redaksi