Sebenarnya, Mahatma Gandi tidak termasuk 94 tokoh yang direview oleh Presiden Prabowo Subianto dalam bukunya, Kepemimpinan Militer, Catatan Pengalaman dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.
Justru, tokoh yang ditulis dari India adalah Jawaharal Nehru, Perdana Menteri India pertama yang menjabat sejak 1947-1964 dari Partai Kongres Nasional India. Nehru ini adalah kolega dari Presiden Soekarno dalam mendirikan Non Aligned Movement (Gerakan Non Blok) pada 1 September 1961 di Beograd Yugoslavia.
Memang dalam beberapa hal, terjadi ketidaksamaan antara Nehru dan Mahatma Gandhi. Tapi Gandhi sendiri memandang Nehru sebagai "penerus perjuangan" melawan imperialisme dan kolonialisme Inggris. Keduanya berasal dari partai yang sama: Partai Kongres.
Partai Kongres itu adalah partai tertua di India yang didirikan di akhir abad 19. Partai ini yang mengorganisir perjuangan rakyat India melawan penjajahan Britania Raya, sehingga mendapatkan kemerdekaan pada 1947. Dan sejak kemerdekaan itulah sampai sekarang Partai Kongres menjadi partai yang mendominasi pemerintahan di awal kemerdekaan.
Sejarah mencatat, sekurang-kurangnya dari partai ini lahir 6 perdana menteri sebagai kepala pemerintahan dari Negara terbesar pertama di dunia dengan penduduk, 1,429 miliar di atas China dengan penduduk, 1,411 miliar pada 2023.
Adapun 6 perdana menteri dari Partai Kongres antara lain: Pertama, Nehru sendiri. Kedua, Lal Bahadur Sastri (1964-1966). Ketiga, Indira Gandhi (1966-1977, 1980-1984). Keempat, Rajiv Gandhi (1984-1989). Kelima, PV Rahasimha Rao (1991-1996), dan keenam, Manmohan Sigh (2004-2014).
Dari segi politis dan historis, dapat dimengerti mengapa Prabowo berziarah kepada Mendiang Mahatma Gandhi di Rajghal Memorial, New Delhi India. Ia adalah bapak India modern yang akhir hayatnya paling tragis dan dramatis. Ia mati terbunuh di tangan nasionalis Hindu yang diduga berpihak pada muslim pasca Bumi Hindustan pecah menjadi India dan Pakistan.
Gandhi adalah tokoh Partai Kongres yang paling senior. Ia termasuk generasi perintis partai sebagai alat perjuangan kemerdekaan. Ia lebih senior dari Nehru. Kedua tokoh pejuang kemerdekaan India ini selisih 27 tahun. Gandi lahir pada 2 Oktober 1869 dan meninggal pada 30 Januari 1948. Sedangkan Nehru lahir 14 November 1886 dan meninggal pada 27 Mei 1964.
Gandhi telah melahirkan trah politik India yang paling berpengaruh dan mendominasi pemerintahan parlementer dari negara federal India selama 23 tahun pada akhir dekade 60an sampai akhir dekade 80an. Keluarga ini adalah trah politik yang sangat dihormati dan memiliki kedudukan sendiri dalam dinamika sejarah India sejak sebelum kemerdekaan sampai dengan sekarang.
Dalam hikayat hidup Gandhi, ia pernah tinggal di Inggris untuk menempuh pendidikan hukum. Setelah menjadi pengacara, ia pindah ke Afrika Seletan sebagai negeri koloni Inggris. Di negara Nelson Mandela ini, ia mendapatkan perlakuan tidak adil. Rezim apartheid memperlakukan penduduk berdasarkan warna kulit.
Pemerintahan kolonial Inggris memberlakukan sistem pemisahan rasial atas warna kulit putih dan kulit hitam. Sistem ini yang menyebabkan ketimpangan politik, ekonomi dan sosial serta kemiskinan struktural bagi penduduk asli. Banyak kasus rasialitas yang mengoyak nilai kemanusia universal yang meletakkan setiap manusia sama kedudukannya di depan hukum dan pemerintah.
Gandhi menyadari sumber pokok sistem hukum yang tak adil, lantaran banyak negara yang menjadi koloni dari Kemaharajaan Inggris. Ia memutuskan untuk melawan ketidakadilan dengan memimpin gerakan antikekerasan dengan longmarch dan pemogokan massal. Gerakan ini cukup merepotkan pemerintahan penjajah, sehingga akhirnya Gandhi dideportasi ke negeri asal India.
Di negeri Gujarat, Gandhi justru kian mendapatkan momentum tatkala pemerintahan penjajah melarang penduduk untuk memproduksi dan menjual garam. Kebijakan ini menyengsarakan rakyat dan membuat kelangkaan garam sebagai kebutuhan dasar. Gandhi menggalang civil disobedience (pembangkangan sipil) dengan memprotes praktek monopoli pemerintah. Disamping melakukan swadesi dengan membuat garam rakyat sendiri di seluruh Benua India. Sehingga, mereka tak bergantung pada pabrik garam Eropa.
Lama kelamaan gerakan Gandhi ini menjadi role model gerakan perlawanan rakyat terhadap penjajah di seantero negara koloni Inggris. Mereka menuntut keadilan, kemerdekaan dan martabat kemanusiaan. Gerakan ini menjadi badai kemerdekaan di tengah-tengah Inggris menghadapi perang dunia, baik perang dunia I maupun perang dunia II.
Gandhi menjadi simbol gerakan kemerdekaan berdasarkan pada empat prinsip utama. Antara lain:
Pertama, ahimsa berarti tidak membunuh manusia atau binatang. Kata ini populer dimaknai sebagai gerakan antikekerasan. Gandhi memimpin gerakan perlawanan terhadap pemerintah kolonial tidak dengan mengangkat senjata dan maju ke medan perang. Akan tetapi, melalui gerakan massa damai.
Kedua, satyagraha berarti setia terhadap kebenaran. Kata ini lebih masyhur dimaknai sikap non kooperatif dan tak mau jalin kerjasama dengan sistem pemerintahan kolonial. Gandhi menolak berbagai tawaran, iming-iming dan jabatan dari pemerintah kolonial untuk melemahkan gerakan perlawanan rakyat.
Ketiga, hartal berarti mogok kerja. Kata ini lebih terkenal dengan mogok massal dengan menghentikan segala aktifitas produksi, perdagangan dan pelayanan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintan kolonial yang tak adil. Gandhi melakukan mogok makan dengan berpuasa untuk menguatkan spirit perlawanan secara sosial dan spiritual.
Keempat, swadesi berarti produk hasil sendiri. Kata ini lebih umum dimaknai gerakan cinta produk dalam negeri dan memboikot produk dari negara asing. Gandhi menggalakkan produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan nasional, agar bisa mandiri dan tak bergantung pada produksi negara lain.
Prinsip-prinsip perjuangan Gandhi di atas masih relevan sampai sekarang. Kendati, gerakan antikekerasannya memakan tumbal nyawa sendiri sebagai ongkos sosial dari politik kekerasan rezim kolonial dan politik sektarian India. Ia jadi martir dari perjuangan kemerdekaan dari anak Benua India yang ingin hidup bebas dan lepas.
Dari uraian di atas, ziarah Prabowo ke makam tempat kremasi Gandhi pada Sabtu, 25 Januari 2025, menjadi sangat jelas. Bahwa Gandhi adalah pemimpin dunia yang sangat layak dan pantas mendapat penghormatan orang nomor satu di Republik ini.
Sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan dan jasa Gandhi membangun humanisme hindustani, Prabowo telah meletakkan karangan bunga, menabur bunga, mengheningkan cipta serta menulis pesan yang sangat mengesankan bagi kedua negara dan dunia. Tulisan di buku tamu tersebut sebagai berikut:
Mahatma Gandhi is a great leader, a great teacher, a great inspiration for all humanity. He has been my inspiration in the light for justice, freedom, and human dignity. May his sail be at rest, and may his teaching remain eternal”. (Mahatma Gandhi adalah pemimpin yang hebat, guru yang hebat, inspirasi yang hebat bagi seluruh manusia. Dia telah menjadi inspirasi saya yang memberikan terang dalam keadilan, kebebasan, dan martabat manusia. Semoga ia bersemayam dengan tenang, dan semoga ajarannya tetap abadi).
Pasti banyak yang sepakat pada kesan Prabowo di atas bahwa Gandhi adalah pemimpin, guru dan tokoh inspiratif yang hebat bagi seluruh manusia di muka bumi.
Dunia yang diwarnai dengan perselisihan dan ketegangan memerlukan ajaran cinta Gandhi. Bahwa cinta mengajarkan untuk selalu memberi bukan meminta. Cinta juga mengajarkan untuk selalu merangkul bukan memukul.
Moch Eksan adalah Pendiri Eksan Institute
Editor : Diday Rosadi