BALI – Anggota DPR RI, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), melihat potensi bisnis restorasi kendaraan, khususnya mobil klasik, sangat menjanjikan di era modern.
Mobil kini bukan sekadar alat transportasi, melainkan aset berharga dan simbol identitas. Restorasi tak hanya mendatangkan keuntungan finansial, tetapi juga melestarikan kendaraan ikonik yang sarat sejarah otomotif.
“Permintaan jasa restorasi meningkat seiring kesadaran akan nilai historis dan sentimental mobil klasik. Banyak pemilik ingin mengembalikan kendaraan mereka ke kondisi semula, baik untuk penggunaan pribadi maupun investasi. Industri restorasi di Amerika Serikat, misalnya, tumbuh sekitar 5,5% per tahun, menunjukkan tingginya minat terhadap restorasi sebagai alternatif investasi,” ujar Bamsoet saat mengunjungi bengkel restorasi GM Power Bali milik Nyoman Rimawan Pujianto, Sabtu (28/12/24).
GM Power, spesialis servis dan restorasi Toyota Land Cruiser FJ/BJ tipe 40 dan 50 dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, menawarkan jasa restorasi dan suku cadang untuk mobil-mobil off-road Toyota, terutama FJ/BJ Hardtop. Proses restorasi satu unit mobil membutuhkan waktu 8-12 bulan, tergantung kondisi kendaraannya.
“GM Power fokus pada restorasi dan servis Toyota Land Cruiser FJ/BJ, yang dikenal tangguh dan tahan lama. Model J40 dan J50 menjadi ikon kendaraan off-road, dan pemiliknya sangat memperhatikan keaslian dan nilai historisnya. GM Power telah mendapatkan kepercayaan luas, terbukti dari pelanggan yang berasal tidak hanya dari Bali, tetapi juga luar pulau,” kata Bamsoet.
Pertumbuhan pesat pariwisata dan komunitas otomotif di Bali memberikan peluang besar bagi GM Power. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan peningkatan jumlah wisatawan domestik dan internasional, yang menguntungkan sektor pariwisata dan otomotif. Banyak wisatawan yang tertarik mengunjungi tempat-tempat wisata menggunakan kendaraan klasik.
“Nilai mobil klasik meningkat sekitar 18% per tahun, menjadikannya investasi jangka panjang yang menjanjikan. Penggemar mobil klasik pun rela mengeluarkan biaya besar untuk restorasi demi menjaga keaslian dan fungsi kendaraan mereka,” pungkas Bamsoet. (Data dari Classic Car Club).
Editor : Alim Perdana