ayojatim.com skyscraper
ayojatim.com skyscraper

Fakultas Farmasi Unair Latih Jaga Mutu, Keamanan dan Sertifikasi Halal Pangan UMKM

Penyuluhan mengenai Aspek Mutu, Keamanan dan Cara produksi Pangan Olahan yang Baik. Foto/Unair
Penyuluhan mengenai Aspek Mutu, Keamanan dan Cara produksi Pangan Olahan yang Baik. Foto/Unair

TUBAN - Kemanan dan kehalalan pangan menjadi isu global dan nasional akhir-akhir ini. Produsen harus memastikan keamanan pangan sehingga konsumen terhindar dari bahaya keracunan maupun penyakit yang timbul di kemudian hari akibat adanya zat-zat berbahaya pada produk pangan.

Sebagian besar produk pangan yang beredar di masyarakat adalah produk dari UMKM. Melengkapi informasi yang mereka dapatkan, Produsen UMKM di Kabupaten Tuban mendapatkan pelatihan tentang pangan sehat, cara produksi pangan yang baik, bahan tambahan pangan, peningkatan kemampuan usaha, dan sertifikasi halal maupun bagaimana memilih dan menggunakan kemasan dengan aman dan halal.

Jaminan kehalalan juga menjadi topik yang banyak ditanyakan oleh pelaku UMKM seperti kehalalan kemasan, kehalalan bahan baku yang dibeli eceran, dan lainnya.

Maka dari itu, tim pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Airlangga yang diketuai oleh Prof. Dr. apt. Juni Ekowati, MSi, menggandeng Dinkes P2KB Kab Tuban mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Tuban tentang Keamanan dan Kehalalan Pangan dalam rangka mempertahankan kondisi good health and well being-SDGs-3”.

Kegiatan ini menyasar kelompok mitra UMKM yang memproduksi makanan dan minuman dan juga ibu PKK yang bertanggung jawab keamanan pangan di dalam keluarga.

Acara yang berlangsung di Aula Aster Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Tuban ini dibuka oleh Sekdin dr. Atiek Supartiningsih.

Ia menyampaikan agar kegiatan ini bisa meningkatkan pengetahuan para kader PKK dan pelaku UMKM di Tuban mengenai keamanan pangan dan menyampaikannya kepada masyarakat.

Sebanyak 35 kader dan UMKM yang memiliki berbagai usaha pangan seperti keripik, produk olahan ikan yang melimpah di daerah Tuban antusias mengikuti kegiatan ini. Sebanyak 3 pemateri didatangkan oleh Unair pada kegiatan ini.

Materi penyuluhan mengenai Aspek Mutu, Keamanan dan Cara produksi Pangan Olahan yang Baik disampaikan Prof. Dr. apt. rer. nat Mochammad Yuwono, M.S. Guru Besar FFUA tersebut menyampaikan bahwa kemanan pangan menjadi hal yang harus diutamakan untuk menjaga keselamatan konsumen

Selain bahan pangan yang dijamin aman dan berkualitas, kemasan pangan adalah aspek yang penting dalam mempertahankan mutu, kualitas, dan bentuk pangan.

Maka dari itu, Prof. Dr. apt. Juni Ekowati, M.Si menyampaikan bahwa materi mengenai jenis kemasan apa saja yang diijinkan dan diperlukan untuk tetap menjaga aspek mutu dan kemanan pangan.

Khusus untuk kemasan primer yang bersentuhan langsung dengan produk pangan, aspek halal dari kemasan pangan juga menjadi pertimbangan penting terutama untuk konsumen muslim.

Menurut guru besar FFUA tersebut, pemilihan kemasan juga akan berpengaruh pada branding suatu produk, maka perlu diperhatikan dan ditingkatkan kualitasnya.

Pada kesempatan ini, tim Pengabdian Masyarakat FFUA juga membantu para UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal secara gratis disampaikan tim Pusat Halal Universitas Airlangga, Adistiar Payoga, SE., ME. Kehalalan produk memiliki banyak manfaat selain meningkatkan kepercayaan konsumen, jaringan distributor yang lebih luas dan kesempatan untuk ekspor ke luar negeri.

Dalam hal ini, Pusat Halal Universitas Airlangga akan melakukan pendampingan kepada UMKM untuk mendapatkan sertifikat halal melalui program SEHATI (Sertifikasi Halal Gratis Untuk Pelaku Usaha Mikro dan Kecil). Pelaku usaha UMKM sangat menyambut baik program ini.

Selain materi yang menarik di atas, tim pengabdian juga mendemonstrasikan uji sederhana untuk analisis kualitatif boraks dan formalin dalam sampel makanan, menggunakan bahan yang mudah diperoleh.

Para peserta sangat antusias mencoba mendeteksi adanya bahan berbahaya tersebut pada produk makanan seperti mie basah, ikan asin, petis udang, terasi dan kerupuk.

Pada kesempatan ini juga ditunjukkan contoh pangan dengan bahan pewarna yang dilarang yaitu Rhodamin dan Methanil Yellow agar Masyarakat menghindari pangan dengan ciri demikian.

Khotimah, salah satu peserta UMKM menyatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dan mengaharap ada pendampingan dan pelatihan dengan tema yang lain untuk mereka di kemudian hari.

Setelah mendapatkan pelatihan, diharapkan mitra sasaran memiliki pengetahuan yang memadai dan pemahaman yang benar tentang pangan sehat.

Dia juga dapat menghindari pemakaian bahan tambahan pangan yang berbahaya dan memperoleh manfaat ilmu keamanan pangan yang dikembangkan di Fakultas Farmasi Unair.

Selai itu mengetahui bagaimana memanfaatkan peluang sertifikasi halal gratis bagi UMKM. Kualitas dan kuantitas usaha peserta pengmas diharapkan dapat meningkat, dan menjadi percontohan bagi komunitas UMKM yang sejenis.

 

 

 

 

Editor : Alim Perdana