SURABAYA - Duh, karyawati Relx Citraland Surabaya ngutil duit counter. Ulah karyawati berinisal FDN dan PAK itupun membuat manajemen geram. keduanya pun dilaporkan ke Polrestabes Surabaya.
Pasalnya, akibat ulah karyawati nakal ini, Relx Citraland Surabaya harus menanggung kerugian mencapai Rp92,5 juta.
"Kami terpaksa melaporkan peristiwa itu ke Polrestabes Surabaya, karena memang ada kerugian keuangan yang harusnya masuk dari hasil penjualan yang nilainya mencapai Rp 92.585.000," kata Adit, Bagian HRD yang juga sebagai pelapor, sambil menyebut surat tanda lapor ke kepolisan, dengan kode LP/B/1282/XI/2022/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JATIM/ TANGGAL 9 NOPEMBER 2022, Senin (1/7/2024).
Adit mengungkapkan, kecurangan yang dilakukan karyawati dengan sengaja tak menyetorkan uang hasil penjualan vape beserta isi ulangnya itu diketahui saat dilakukan audit dan stok opname untuk pengecekan barang dagangan, saat dicocokkan dengan keuangan hasil penjualan yang masuk ke manajemen. Dia menyebut, diperkirakan perbuatan tak terpuji tersebut terjadi sejak bulan September 2022.
"Stok opname dan audit oleh internal dan eksternal perusahaan dilakukan pada bulan Oktober 2022. Saat itulah manajemen baru mengetahui ada kejanggalan antara barang yang tersisa dengan keuangan yang masuk ke perusahaan," ungkapnya.
Detailnya, tim audit menemukan kejanggalan yakni barang vape dan isi ulangnya di dalam sejumlah kardus ternyata isinya tidak ada, alias hanya kardus yang terpajang.
Sebelumnya, mereka berdua terlapor yang keduanya warga Sidoarjo mengaku tidak mengetahui kalau isi sejumlah kardus sudah kosong.
Namun, akhirnya diakui kalau barang-barang tersebut (vape dan isi ulangnya, yang harganya minimal kisaran Rp90 ribuan) sudah laku terjual ke konsumen.
"Sengaja tidak dimasukkan ke pembukuan atau uang hasil penjualan tidak disetor ke pemilik usaha, dan dipakai oleh mereka sendiri," terang Adit.
Untuk mengelabuhi aksinya, kedua pekerja masih memajang kardus vape atau isinya di counter, padahal barangnya sudah terjual ke konsumen.
"Jadi waktu dilakukan pengecekan banyak ditemukan kardus kosong, isinya (vape atau isi ulangnya) padahal sudah terjual," kata lelaki pelapor, yang mengaku juga sangat malu kepada atasan, pemilik perusahaan distributor vape yang tergolong besar itu.
"Peristiwa ini bisa jadi pembelajaran bagi siapapun, utamanya pemilik counter penjualan barang agar jeli dan teliti terhadap barang dagangan dan uang hasil penjualan. Karena, seperti yang saya alami ini, bisa menimpa siapa saja, harus hati-hati," pungkas Adit.
Editor : Alim Perdana