AYOJatim.com - Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang melaksanakan program Pengabdian Masyarakat tahun 2025 di Desa Tampojung Pregih, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, menunjukkan kepeduliannya terhadap isu lingkungan dan kesehatan masyarakat dengan melakukan revitalisasi Taman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Cempaka. Kegiatan ini dimulai pada Rabu, 16 Juli 2025 dan berlangsung selama lima hari berturut-turut di Dusun Pregih.
Taman TOGA Cempaka yang sebelumnya tidak terurus kini berubah menjadi taman yang bersih, tertata, dan siap dimanfaatkan kembali oleh warga. Revitalisasi dilakukan secara mandiri oleh para mahasiswa tanpa bantuan langsung dari perangkat desa. Kegiatan tersebut mencakup pembersihan area taman, pemasangan ulang dan pengecatan pagar, serta penanaman kembali berbagai jenis tanaman TOGA seperti jahe, kunyit, kencur, daun sirih, dan serai.
Baca juga: Kembangkan Potensi Desa, Mahasiswa KKN UTM Olah Bawang Merah Mentah Menjadi Bawang Goreng Siap Saji
Koordinator Desa Pengabdian Masyarakat UTM, Syamsol Arifin, menyampaikan bahwa kegiatan ini diprakarsai sebagai bentuk kontribusi mahasiswa terhadap pelestarian tanaman herbal yang semakin jarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Ia menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan dilakukan oleh mahasiswa secara gotong royong dan berlandaskan semangat kemandirian.
“Dalam lima hari ini kami fokus membersihkan taman, memperbaiki pagar, mengecat ulang, dan menanam kembali tanaman TOGA. Kegiatan ini murni dilakukan oleh mahasiswa tanpa bantuan aparat desa karena kami ingin membuktikan bahwa mahasiswa bisa berkontribusi langsung dan nyata untuk masyarakat,” ujar Syamsol.
Ia juga menambahkan bahwa selain revitalisasi fisik, mahasiswa juga memberikan edukasi ringan kepada warga seputar manfaat tanaman TOGA dan bagaimana cara perawatan yang sederhana agar tanaman tetap hidup dan bisa dipanen saat dibutuhkan.
Kepala Desa Tampojung Pregih, Bapak Yanto, menyambut baik inisiatif mahasiswa. Ia mengapresiasi langkah Pengabdian Masyarakat UTM yang telah menghidupkan kembali taman TOGA yang sebelumnya tidak difungsikan secara maksimal.
“Kami bangga ada mahasiswa yang peduli dengan pelestarian lingkungan desa. Revitalisasi taman TOGA ini sangat bermanfaat, terutama untuk kesehatan keluarga karena bisa menjadi sumber pengobatan alami. Saya harap setelah mahasiswa kembali ke kampus, warga bisa menjaga dan memanfaatkan taman ini secara berkelanjutan,” ujar Yanto saat meninjau hasil revitalisasi.
Sebelum direvitalisasi, taman ini berada dalam kondisi tidak terawat. Banyak tanaman yang mati karena tidak dipelihara, dan pagar yang melindungi taman sudah rusak di beberapa bagian. Kondisi tersebut membuat taman tidak lagi menarik untuk dikunjungi dan ditinggalkan begitu saja. Melalui tangan mahasiswa, taman ini kembali hidup dan terlihat lebih rapi, fungsional, serta menarik secara estetika.
Revitalisasi ini juga disambut antusias oleh warga Dusun Pregih, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang melihat langsung proses perubahan taman tersebut. Mereka merasa terbantu karena dapat kembali mengakses tanaman obat keluarga secara langsung dari lingkungan desa.
Baca juga: KKN UTM dan Mercy Group Gelar Workshop Pemberdayaan UMKM di Blitar
“Saya senang karena sekarang taman ini sudah bersih dan banyak tanaman obatnya. Bisa dipakai kapan saja kalau ada yang sakit ringan, tidak perlu ke warung atau puskesmas,” kata salah satu warga, Siti Aminah, yang setiap pagi menyempatkan diri melihat taman TOGA.
Mahasiswa tidak hanya meninggalkan fisik taman yang diperbaiki, tetapi juga menyiapkan papan informasi mengenai jenis dan manfaat setiap tanaman TOGA yang ditanam. Harapannya, taman ini bisa menjadi sarana edukatif bagi warga, terutama generasi muda, agar mengenal tanaman obat tradisional sebagai bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan.
Dosen Pembimbing Lapang, Syaiful Khoiri, turut memberikan apresiasi terhadap semangat dan kerja keras para mahasiswa yang berkolaborasi dengan masyarakat dalam mewujudkan taman TOGA sebagai ruang hidup, sumber edukasi, dan penyediaan herbal bagi masyarakat.
Baca juga: Dukung Wisata Lokal, Mahasiswa UTM Tambah Fasilitas Edukasi di Pantai Lobuk, Bumianyar, Bangkalan
"Program ini menjadi bentuk nyata dari pembelajaran kontekstual di lapangan. Revitalisasi taman TOGA ini bukan sekadar perbaikan fisik, tetapi juga membangkitkan kembali kesadaran warga akan pentingnya menjaga kesehatan secara alami dan mandiri. Saya berharap semangat ini bisa terus tumbuh, dan taman TOGA Cempaka menjadi titik awal inovasi lokal berbasis potensi desa," pungkasnya.
Program revitalisasi taman TOGA merupakan salah satu program unggulan dalam rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat UTM tahun ini. Kegiatan ini menjadi wujud nyata dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.
Pengabdian Masyarakat UTM di Desa Tampojung Pregih tahun 2025 ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak jangka pendek selama masa tinggal mahasiswa, tetapi juga mampu meninggalkan warisan yang bermanfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang. Revitalisasi taman TOGA menjadi contoh nyata bahwa kontribusi kecil dari mahasiswa dapat membawa perubahan positif jika dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Artikel ini di tulis oleh : Eva Nur Hamidah dan Wildana Zulfa (Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura)
Editor : Alim Perdana