Perkuat Nasionalisme, Warga Sidoarjo Gelar Kirab Bendera 100 Meter untuk Pesan Damai dan Persatuan

Ratusan warga Desa Kemiri, Sidoarjo mengarak bendera merah putih sepanjang 100 meter berkeliling desa pada jum’at (5/9/2025). Foto: Ayojatim
Ratusan warga Desa Kemiri, Sidoarjo mengarak bendera merah putih sepanjang 100 meter berkeliling desa pada jum’at (5/9/2025). Foto: Ayojatim

SIDOARJO – Ratusan Warga tua dan muda, pria dan wanita berpakaian serba hitam berduyung-duyun memadati jalan raya dengan penuh semangat dan sukacita di desa Kemiri, Sidoarjo, pada jumat pagi (5/9/2025).

Mereka telah berjajar rapi sejak pagi untuk menggelar kirab bendera merah putih sepanjang 100 meter dan mengaraknya berkeliling Desa. Dengan banyaknya warga yang berkumpul, mendadak membuat jalanan Desa Kimiri, menjadi padat dan berubah menjadi nuansa merah putih.

Bahkan, warga sekitar juga ikut antusias menyambut Kirab Bendera tersebut, dan turun ke jalan untuk menyaksikan pawai tersebut di pinggir jalan.

Warga mengikuti kirab bendera dengan antusiasWarga mengikuti kirab bendera dengan antusias

Saiful Anam, koordinator acara menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan deklarasi damai dan bentuk refleksi rasa cinta tanah air mereka, serta sebagai pesan dan simbol persatuan dan kesatuan warga disana.

"Sehingga dengan ini kami warga masyarakat Desa Kemiri ingin menunjukkan bahwa kami sebagai warga Sidoarjo tetap solid untuk cinta tanah air, tidak mudah diadu domba serta ingin Indonesia ini damai," tegasnya.

Kirab Merah Putih sebagai pesan damai dan persatuan Kirab Merah Putih sebagai pesan damai dan persatuan

Kegiatan tersebut sekaligus menjadi sebuah pesan penting ditengah situasi Indonesia yang kurang kondusif saat ini. Kegiatan yang digagas olehnya dan warga seolah menjadi sebuah momentum deklarasi damai yang mengambarkan warga Sidoarjo tetap ingin menjaga kondusifitas wilayahnya.

Dengan kirab bendera merah putih, hal itu diharapkan menjadi sebuah media pemersatu, membangun nasionalisme, dan memupuk keakraban dan gotong royong antar warga.

"Kerena dengan menciptakan suasana yang penuh persatuan ini, warga masyarakat dapat berfikir jernih dalam menyikapi beragam kebijakan Pemerintah yang perlu dikoreksi dengan santun, bijak dan berkepala dingin tanpa ada anarkisme," pungkas Saiful Anam.

Editor : Amal Jaelani