Oleh: Ulul Albab
Ketua Bidang Litbang DPP AMPHURI
ZAMAN telah berubah. Yang tidak berubah adalah kewajiban kita untuk terus berubah (beradaptasi). Dunia penyelenggaraan haji dan umrah saat ini bukan lagi dunia eksklusif yang hanya diwarnai aktivitas biro perjalanan konvensional.
Baca juga: Skema Umrah Mandiri “Antara Kebebasan dan Ketidakadilan”
Kini, kita hidup dalam lanskap digital, di mana aplikasi super seperti NUSUK, platform online, bahkan teknologi AI sudah menjadi “rekan kerja” baru, atau pesaing baru yang tak kasat mata.
Dalam situasi ini, PPIU dan PIHK tidak cukup hanya bertahan. Kita harus berevolusi. Dan untuk itu, kita membutuhkan model bisnis baru yang lebih relevan, kolaboratif, dan berorientasi pada pengalaman jamaah yang berkesan dan berkelanjutan.
Mengganti Kompetisi dengan Kolaborasi
Jika dahulu logika bisnis travel adalah "saling rebutan jamaah," maka kini pendekatannya harus diubah menjadi "saling berbagi nilai." Strategi kolaboratif antarlembaga menjadi fondasi utama.
Misalnya: PPIU A ahli manasik dan edukasi digital, PPIU B unggul dalam akomodasi dan logistic, PPIU C memiliki konten keislaman dan pembimbing bersertifikat.
Ketimbang bersaing, lebih baik kita membentuk konsorsium PPIU kolaboratif dalam satu platform marketplace, dimana setiap PPIU fokus pada kekuatan inti masing-masing.
Insyaalloh nilai jual kolektif menjadi lebih kuat. AMPHURI bisa menjadi pengelola platform ini. Jadi Amphuri bukan hanya sebagai asosiasi, tetapi juga berperan sebagai ekosistem. Pasti kerren.
Diversifikasi Produk: Dari Umrah Standar ke "Smart Pilgrimage"
Kita harus menyikapi bahwa digitalisasi itu tak hanya mengubah cara kerja kita, tapi juga mengubah harapan jamaah. Generasi milenial dan Gen-Z tidak puas hanya dengan “berangkat dan pulang”.
Mereka menginginkan pengalaman ibadah yang cerdas, syariah, dan bermakna. Karena itu Kita perlu diversifikasi produk. Beberapa inisiatif yang layak dijadikan paket unggulan antara lain:
• Smart Pilgrimage: paket umrah dengan pendampingan digital (aplikasi AI manasik, jadwal interaktif, konten kajian spiritual, live tracking keluarga)
• City Tour Syariah: eksplorasi budaya Islam di Makkah–Madinah atau Turki–Spanyol–Uzbekistan dengan narasi sejarah Islam, halal trip, dan kajian onsite
• Umrah Edukasi: umrah dikombinasikan dengan pelatihan kepemimpinan Islam, parenting islami, ekonomi syariah
Baca juga: Arah Baru RUU Perubahan UU Haji dan Umrah, Untuk Siapa dan Menuju ke Mana?
• Family Umrah & Wisata Rohani: layanan terintegrasi untuk keluarga muslim (dari bayi hingga lansia) dengan modul pendidikan akhlak dan bonding spiritual
Yang kita jual adalah pengalaman. Dan di era digital ini “menjual pengalaman” adalah cara kreatif. Dan, ini yang harus disadari, pengalaman hanya bisa dibentuk oleh inovasi. Jadi itu kata kuncinya. Kita harus berinovasi dan terus berinovasi untuk beradaptasi bahkan antisipasi.
Berpikir Global, Bertindak Legal
Juga kita perlu menyadari bahwa saat ini persaingan bukan hanya di dalam negeri. Kini jamaah bisa membandingkan harga hotel, visa, bahkan transportasi via aplikasi internasional.
Artinya, PIHK dan PPIU harus memiliki standar pelayanan global, termasuk: Layanan pelanggan 24/7, Transaksi digital aman dan transparan, Konten edukatif berbahasa Inggris/Arab, Sertifikasi dan rating layanan berbasis testimoni jamaah
Saya yakin AMPHURI bisa segera mendorong platform e-travel syariah yang sangat bermanfaat, bukan hanya untuk dipakai di Indonesia, tapi juga bisa terhubung dengan sistem global seperti NUSUK. (Tentang hal ini juga sudah saya tulis menjadi seri tersendiri).
Arah Baru dalam Mukernas Yogyakarta 2025
Maka tidaklah berlebihan jika saya mengatakan bahwa Mukernas Yogyakarta 20 Juli mendatang adalah momentum strategis. Di forum ini, kita para anggota Amphuri perlu menyepakati dan merumuskan Keputusan strategis yang tentunya inovatif dan kreatif, misalnya:
1. Menetapkan kerangka model bisnis baru PPIU-PIHK berbasis teknologi, kolaborasi, dan diversifikasi produk
2. Membangun roadmap pengembangan platform digital AMPHURI sebagai marketplace nasional
3. Merumuskan standar minimal layanan berbasis pengalaman jamaah
4. Mempersiapkan unit inovasi dan inkubasi digital di bawah Litbang AMPHURI
Di masa depan, PPIU dan PIHK jangan lagi hanya merupakan biro perjalanan. Tapi harus berubah menjadi: Mitra spiritual umat, Penjaga amanah ibadah, dan Kurator pengalaman ruhani yang bermutu tinggi. Dan semua itu hanya mungkin jika kita berani berubah, berani bermimpi, dan berani bergerak, melangkah dengan Bismillah.
Editor : Alim Perdana