SURABAYA - Eksim dan psoriasis merupakan kondisi kulit yang seringkali membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala seperti gatal, kulit kering, dan peradangan menjadi masalah yang sulit diatasi, terutama di iklim tropis seperti Indonesia.
Menjawab kebutuhan akan solusi alternatif yang aman dan efektif, LABORE, brand skincare terkemuka, berkolaborasi dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) untuk melakukan riset mendalam tentang penggunaan skincare bagi penderita eksim dan psoriasis.
Baca juga: Era Baru Kecantikan, Perfect Corp. Membawa AI ke Medical Spa
Untuk memperluas pemahaman dan akses masyarakat terhadap produk alternatif ini, LABORE menggelar acara "Eczema & Psoriasis Future: New Innovative Non-Prescription Alternative for Gentle Relief" di Raffles Hotel, Jakarta, yang dihadiri oleh 600 dermatologis dari seluruh Indonesia.
Berdasarkan Global Report on Atopic Dermatitis yang dirilis oleh International Eczema Council pada tahun 2022, terdapat 223 juta penduduk di seluruh dunia yang menderita dermatitis atopik atau eksim.
Eksim merupakan peradangan kulit yang dipicu oleh alergen, iritan, atau faktor lingkungan. Kondisi ini menyebabkan ruam merah, gatal, kulit kering, bahkan bersisik di berbagai area lipatan kulit seperti belakang lutut, siku bagian dalam, leher, dan pergelangan tangan.
Gejala eksim mirip dengan gejala psoriasis, namun psoriasis disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh (autoimun) yang menyerang sel kulit. Psoriasis biasanya muncul di area sekitar lutut, siku, telapak kaki, dan bagian tubuh lainnya yang terbuka.
Pengobatan eksim dan psoriasis berfokus pada mengendalikan gejala dan mencegah kambuh melalui penggunaan produk seperti sabun dan krim yang dapat melembabkan kulit.
Namun, Prof. Dr. dr. Sandra Widaty, Sp. D.V.E., Subsp. D.T., FINSDV, FAADV, selaku Ketua Umum PERDOSKI, mengungkapkan kekhawatirannya terkait penggunaan krim steroid yang berlebihan.
Tidak hanya faktor lingkungan, penggunaan krim yang mengandung steroid yang berlebihan juga menyebabkan sensasi seperti terbakar, gatal, kulit kering, dan merah.
Lebih lagi, penggunaan krim yang mengandung steroid dapat menyebabkan resistensi dan ketergantungan sehingga pengguna tidak bisa lepas dan harus terus meningkatkan dosisnya. Ini juga bisa menyebabkan efek samping khususnya bagi kulit sensitif.
"Jadi jangan sembarangan menggunakan krim. Namun bagi yang belum sempat ke dokter kulit, carilah inovasi non-prescribe yang bisa memberikan efek menenangkan pada gejala eksim dan psoriasis," ujar Prof. Sandra.
Baca juga: Pentingnya Mengenali Jenis dan Kondisi Kulit Wajah sebelum Memilih Skincare
Menjawab kebutuhan inovasi non-prescribe yang memberikan efek menenangkan untuk kulit sensitif, LABORE memperkenalkan LABORE TopiCalm Cream.
Hana Mutiara Nirwana, S.Farm., M.S.Farm., Skincare Scientist ParagonCorp menjelaskan, LABORE TopiCalm Cream dilengkapi dengan Encapsulated Probiotic yang lebih aktif melawan patogen eksim yang terdapat dalam Microbiome Technology™.
Vitamin B12 untuk meminimalisir reaksi alergi dengan mengurangi produksi histamine, serta Actosome Ceramide untuk kelembaban yang tahan lama dan memperbaiki skin barrier pada lapisan stratum corneum dan epidermal cell.
"Dan tentunya LABORE TopiCalm Cream non-steroid formula sehingga tidak menyebabkan resistensi dan ketergantungan. Kandungan ini menjadikan LABORE sebagai powerful skincare yang direkomendasikan oleh berbagai dermatologi dan skin expert untuk pencegahan sekaligus pertolongan pertama pada gejala eksim dan psoriasis yang mudah diakses oleh masyarakat," jelasnya.
LABORE TopiCalm Cream telah teruji klinis dapat mengurangi Eczema Area Sensitivity Index (EASI) dalam 2 minggu penggunaan sebesar -15.58% dan dalam 4 minggu penggunaan EASI dapat berkurang sebesar -35.99%.
LABORE TopiCalm Cream juga terbukti dapat mengurangi gatal secara instan sebanyak -17.31%, mengurangi kulit bersisik sebanyak -27.42%, menghaluskan kulit sebesar 9.38%, juga mengurangi frekuensi timbul gejala eksim dan psoriasis dibandingkan dengan moisturizer lainnya.
Baca juga: Xtracare, Ionic Skincare System Pertama di Dunia
Dalam studi in vitro yang dilakukan oleh PERDOSKI dan LABORE, setelah 3 hari penggunaan Vitamin B12 yang terkandung dalam LABORE TopiCalm Cream dapat mengurangi histamine dan alergi sebesar -48% melalui IL-4 control (interleukin-4, sitokin utama yang terlibat dalam reaksi alergi, terutama diproduksi oleh sel Th2).
Vitamin B12 secara signifikan mengurangi reaksi inflamasi dengan mengurangi pelepasan histamin, sitokin, dan sinyal lainnya yang memicu reaksi alergi dan sensitif pada kulit.
Prof. Dr. dr. Sandra Widaty menambahkan bahwa dengan adanya riset terhadap pengguna dan formula yang telah teruji klinis, dapat membantu mengurangi reaksi alergi secara instan dan mengurangi frekuensi kambuh pada kondisi kulit sensitif.
Ia sendiri merekomendasikan penggunaan moisturizer dengan microbiome yang berfokus pada skin barrier seperti LABORE Topicalm Cream sebagai treatment dan untuk maintenance therapy non-prescribe dari dokter kepada pasien dengan tingkat eksim dan psoriasis ringan hingga sedang.
"Saya sendiri merekomendasikan penggunaan moisturizer dengan microbiome yang berfokus pada skin barrier seperti LABORE Topicalm Cream sebagai treatment dan untuk maintenance therapy non-prescribe dari dokter kepada pasien dengan tingkat eksim dan psoriasis ringan hingga sedang," ujar Prof. Sandra.
Editor : Alim Perdana