BEBERAPA waktu terakhir, Indonesia memperkenalkan sebuah program besar bernama Danantara, yang disambut dengan harapan tinggi. Program ini dikenal sebagai Daya Anagata Nusantara, yang dalam bahasa Presiden Prabowo Subianto berarti "kekuatan ekonomi masa depan Indonesia." Tentu saja, nama ini langsung membuat kita bertanya-tanya: apa sebenarnya Danantara itu, dan apa yang membuatnya begitu istimewa?
Apa Itu Danantara?
Baca juga: Bamsoet Desak Kejagung Percepat Pemeriksaan Kasus Mega Korupsi Pertamina, Cegah Jadi "Bola Liar"
Secara sederhana, Danantara adalah sebuah badan yang dibentuk untuk mengelola investasi besar di Indonesia, khususnya yang terkait dengan perusahaan-perusahaan milik negara atau BUMN. Badan ini bertujuan untuk menyatukan berbagai aset pemerintah yang terpisah-pisah agar bisa dikelola lebih efisien dan terintegrasi. Harapannya, dengan cara ini, Indonesia bisa memaksimalkan potensi ekonominya dan bersaing lebih baik di pasar global.
Danantara akan berfungsi mirip dengan badan investasi negara lain yang sudah lebih dulu sukses, seperti Temasek Holdings di Singapura. Temasek adalah perusahaan yang mengelola berbagai aset negara Singapura dan menghasilkan keuntungan besar. Indonesia berharap Danantara bisa menjadi seperti itu: sebuah lembaga yang mengelola kekayaan negara dengan cara yang lebih profesional dan berorientasi pada keberlanjutan ekonomi.
BUMN Bersatu dalam Danantara
Salah satu tujuan besar dari Danantara adalah untuk menjadikan badan ini sebagai super holding atau induk perusahaan besar yang mengendalikan berbagai BUMN. Bayangkan, semua perusahaan-perusahaan besar milik negara seperti Bank Mandiri, Pertamina, PLN, dan Telkom Indonesia akan berada di bawah naungan Danantara. Ini berarti, segala keputusan penting yang berkaitan dengan pengelolaan aset dan investasi akan dilakukan oleh Danantara.
Mengapa ini penting? Karena dengan menyatukan kekuatan BUMN yang selama ini berjalan terpisah, Danantara bisa lebih fokus dalam mengoptimalkan aset negara dan memastikan perusahaan-perusahaan besar ini tidak hanya berkembang, tapi juga bisa bersaing secara global. Namun, tentu saja, menyatukan kekuatan besar ini bukan tanpa tantangan.
Belajar dari Temasek, Apakah Indonesia Bisa?
Konsep Danantara memang mirip dengan Temasek, badan investasi milik Singapura yang sudah terbukti sukses. Temasek bisa mengelola aset negara dengan sangat baik, berinvestasi dalam berbagai sektor, dan mengembangkan kekayaan negara untuk masa depan. Namun, apakah Indonesia bisa meniru kesuksesan ini?
Singapura sudah lebih dulu maju dalam hal pengelolaan keuangan dan investasi. Temasek bahkan memiliki independensi yang sangat kuat dari pemerintah Singapura, sehingga bisa membuat keputusan investasi yang objektif tanpa campur tangan politik.
Sementara itu, Indonesia perlu memastikan bahwa Danantara akan dikelola dengan cara yang sama, yaitu profesional, transparan, dan bebas dari kepentingan politik. Ini adalah tantangan besar, mengingat sejarah panjang birokrasi yang kerap menghambat proses pengambilan keputusan di Indonesia.
Baca juga: Fenomena Ramadhan Merubah Dunia, Merubah Kita Menjadi Lebih Baik
Sovereign Wealth Fund: Mengapa Penting?
Salah satu hal yang paling menarik dari Danantara adalah tujuan untuk membentuk sebuah Sovereign Wealth Fund (SWF)—sejenis dana abadi negara yang digunakan untuk investasi jangka panjang. SWF ini nantinya akan diisi dengan hasil-hasil investasi yang didapat dari pengelolaan aset negara. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung pembangunan nasional dan menciptakan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan dari SWF ini adalah agar Indonesia tidak hanya mengandalkan pendapatan dari sektor sumber daya alam, tapi juga bisa mengembangkan sektor-sektor lain yang lebih bernilai tambah. Dengan memiliki dana abadi yang dikelola dengan baik, Indonesia bisa lebih siap menghadapi tantangan ekonomi global di masa depan.
Tantangan dan Harapan untuk Danantara
Tentu saja, seperti halnya proyek besar lainnya, Danantara juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah bagaimana memastikan pengelolaan yang benar-benar profesional dan transparan. Tanpa itu, Danantara bisa saja terjebak dalam birokrasi yang lamban, atau bahkan disalahgunakan untuk kepentingan politik.
Namun, jika Danantara berhasil dikelola dengan baik, maka bisa menjadi lompatan besar bagi ekonomi Indonesia. Indonesia memiliki banyak potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Dengan mengelola aset negara secara profesional dan terintegrasi, Danantara bisa membuka peluang baru, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.
Baca juga: Teknologi dan Puasa, Menjaga Fokus di Era Digital
Masa Depan yang Cerah?
Sangat mungkin untuk berharap bahwa Danantara bisa menjadi game changer bagi perekonomian Indonesia. Namun, harapan ini harus disertai dengan pengelolaan yang hati-hati dan konsisten. Keberhasilan tidak datang begitu saja—ia membutuhkan komitmen, kejelasan dalam tata kelola, dan tentu saja, transparansi dalam setiap langkah yang diambil.
Jika Danantara bisa menjalani semua itu, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi negara dengan kekuatan ekonomi yang lebih besar dan lebih stabil di masa depan. Semua orang berharap bahwa ini bukan sekadar proyek besar yang hanya menjadi wacana belaka, tetapi benar-benar bisa memberi manfaat nyata bagi bangsa dan negara.
Oleh: Ulul Albab
Akademisi FIA Unitomo Surabaya
Ketua ICMI Jawa Timur
Editor : Alim Perdana