SURABAYA - Indomaret menegaskan tidak pernah mengadakan program bagi-bagi voucher gratis maupun subsidi akhir tahun.
Indomaret juga mengimbau masyarakat mewaspadai penipuan berkedok voucher gratis dan subsidi akhir tahun yang beredar lewat SMS, telepon, dan WhatsApp.
Manajemen menegaskan promo tersebut hoaks dan mengingatkan agar pelanggan hanya percaya informasi dari kanal resmi perusahaan, sehingga seluruh pesan berhadiah yang mengatasnamakan Indomaret dipastikan sebagai penipuan dan hoaks.
Dalam unggahan resmi, Indomaret menulis bahwa perusahaan tidak memiliki program bagi-bagi voucher gratis, hadiah ulang tahun, maupun subsidi akhir tahun seperti yang diklaim dalam pesan berantai.
Informasi resmi Indomaret ditegaskan hanya dirilis melalui situs www.indomaret.co.id dan akun media sosial bercentang biru, bukan lewat tautan acak atau nomor pribadi di WhatsApp.
Pihak PT Indomarco Prismatama Gresik, Muput saat dihubungi Ayojatim.com menegaskan bahwa pesan berhadiah yang mengatasnamakan Indomaret adalah palsu.
“Hati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Indomaret melalui SMS, Telepon, WhatsApp, maupun media lainnya!. Indomaret tidak ada program bagi-bagi Voucher Gratis atau Subsidi akhir tahun,” tulis i formasi yang beredar, Senin (8/12/2025).
Imbauan PT Indomarco Prismatama terkait penipuan mengatasnamakan Indomaret. Foto: instagram/indomaret
Maraknya Modus Penipuan Digital Akhir Tahun
Kementerian Komunikasi dan lembaga pemeriksa fakta sebelumnya juga telah beberapa kali mengklarifikasi hoaks serupa, antara lain klaim pembagian ribuan gift voucher Indomaret dengan nilai hingga jutaan rupiah yang ternyata tidak pernah ada.
Modus yang digunakan berulang, mulai dari link kuisioner, halaman tiruan berhadiah ulang tahun, hingga ajakan mengisi data pribadi dan mengirim kode verifikasi.
Praktisi Media Online dari Rumah Literasi Digital (RLD), Fatchur Rahman, juga mengomentari terkait maraknya penipuan digital. Menurutnya, pelaku penipuan online umumnya mengincar kode one time password (OTP) dan informasi sensitif untuk mengambil alih akun atau melakukan kejahatan keuangan.
“Begitu OTP diserahkan, pelaku bisa menguasai akun WhatsApp atau layanan lain dan menyasar kontak korban berikutnya. Masyarakat harus menolak permintaan OTP dalam bentuk apapun,” ungkapnya.
Manajemen Indomaret meminta pelanggan segera mengakhiri komunikasi bila menerima telepon atau pesan yang mengatasnamakan perusahaan dan menawarkan hadiah berlebihan, apalagi jika dibarengi permintaan OTP, PIN, atau password.
Jika ragu, masyarakat diarahkan untuk melakukan konfirmasi melalui call center resmi atau kanal layanan pelanggan yang tercantum di website Indomaret.
Indomaret juga menghimbau dan menegaskan bahwa kewaspadaan publik sangat penting untuk memutus rantai penipuan.
Dengan langkah kritis dan berhati-hati, masyarakat diharapkan terhindar dari kerugian akibat jebakan voucher gratis palsu yang mengatasnamakan ritel modern tersebut.
Editor : Amal Jaelani