Melalui Gema Inovasi Pengembangan Tembakau, Jatim Dorong Lahirnya Agropreneur Muda Berdaya Saing

avatar ayojatim.com

AYOJatim.com - Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur menggelar Gema Inovasi Pengembangan Tembakau dengan tema Jawara Tembakau, Jiwa Wirausaha Agropreneur Muda Tembakau Berkualitas. Kegiatan berlangsung di Malang pada 1–3 Desember 2025 dan diikuti berbagai kalangan, mulai petani, kelompok tani, penyuluh, akademisi, hingga pelaku usaha pertembakauan.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Ir. Dydik Rudy Prasetya, M.MA, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menyediakan ruang pembelajaran, diskusi, serta peningkatan kapasitas bagi generasi muda dan pelaku usaha tembakau. Peserta dibekali perkembangan inovasi dan teknologi untuk memperkuat pengembangan komoditas tembakau di Jawa Timur.

“Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan peserta mengenai teknik budidaya, pascapanen, hingga pengolahan tembakau berkualitas sesuai standar mutu. Selain itu, kita ingin mendorong lahirnya akselerator muda yang inovatif dan berjiwa wirausaha,” ujarnya, Selasa (2/12/2025).

Ia menambahkan, kegiatan ini juga memperkuat jaringan antara petani muda, penyuluh, akademisi, peneliti, dan pemangku kepentingan lainnya, serta mendukung peningkatan kesejahteraan petani melalui penguatan kapasitas dan penerapan inovasi.

Dalam laporannya, Rudy menyebut kegiatan ini dihadiri 250 peserta, terdiri dari kepala dinas perkebunan kabupaten, kepala bidang perkebunan kabupaten, APTI Jawa Timur, serta kelompok tani penerima program dari 29 kabupaten.

Pada kesempatan itu, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur juga telah menyalurkan bantuan pupuk dan alat mesin pertanian (alsintan) untuk budidaya, panen dan pascapanen tembakau.

Rangkaian kegiatan yang telah berlangsung mencakup lomba blending tembakau, lomba klompencampir untuk petani muda, serta talkshow mengenai regenerasi petani muda menuju pertanian tembakau yang berdaya saing, berkelanjutan dan berbasis teknologi, melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah, petani muda, industri, akademisi, dan komunitas.

Acara ditutup dengan pemberian apresiasi kepada kelompok tani berprestasi kategori Penumbuhan Agropreneur Muda Tembakau, Penerapan Inovasi Teknis Pengembangan Varietas Tembakau, dan Diversifikasi Tanaman Tembakau dengan Bawang Merah.

“Kami berharap semangat Jawara Tembakau menyebar ke seluruh sentra tembakau dan membawa peningkatan kesejahteraan bagi petani,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menegaskan pentingnya komoditas tembakau dalam struktur ekonomi Jatim. Menurutnya, peningkatan daya saing tembakau akan berdampak langsung pada kesejahteraan, hampir setengah juta petani muda dan puluhan ribu pekerja industri hasil tembakau.

“Jawa Timur adalah penyumbang terbesar ekonomi nasional dari sektor industri. Tembakau tidak hanya menghidupi petani, tapi juga pekerja industri turunannya,” ujarnya.

Emil juga menyoroti pentingnya inovasi varietas tembakau dan penerapan teknologi agar produktivitas meningkat. Ia menyebut produksi yang sebelumnya 800 kg–1 ton per hektare kini naik menjadi 1,1–1,3 ton per hektare, sehingga pendapatan petani meningkat 15–25 persen.

Emil juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus menyuarakan aspirasi petani agar cukai tembakau tidak dinaikkan, mengingat dampaknya terhadap petani dan pekerja industri.

“Kami akan memohon dan meminta sekuat tenaga kepada pemerintah pusat. Demi kesejahteraan petani dan para pekerja, tolong jangan naikkan cukai,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) menjadi instrumen penting untuk memajukan sektor pertembakauan, mulai dari bantuan alat pertanian, bibit, pupuk, pelatihan, hingga jaminan perlindungan pekerja.

Emil berharap program seperti Jawara Tembakau terus diperluas untuk memperkuat daya saing sektor hulu dan hilir. Upaya intensifikasi lahan, bukan ekstensifikasi, dilakukan untuk menjaga kedaulatan pangan sekaligus meningkatkan pendapatan petani.
“Terima kasih atas kerja sama dengan 11 industri hasil tembakau, produsen pupuk, Kita ingin inovasinya tumbuh dan manfaatnya kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Editor : Alim Perdana