KEDIRI - Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) kembali menegaskan peranannya sebagai institusi akademik yang berorientasi pada solusi kesehatan masyarakat.
Melanjutkan program pengabdian yang berkelanjutan, tim Farmasi Unair sukses menggelar kegiatan pemeriksaan kesehatan komprehensif dan pengenalan terapi inovatif iTeraCare bagi warga Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, pada Sabtu (4/10/2025).
Dipimpin oleh Dr. apt. Zamrotul Izzah, M.Sc., tim pengabdian ini menyasar kelompok rentan seperti ibu rumah tangga, kader PKK, dan kader Posyandu ILP Flamboyan dari RW 07. Sebanyak 63 peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, mulai dari pemeriksaan dasar seperti tekanan darah dan gula darah, hingga sesi konsultasi kesehatan personal.
Titik fokus menarik dari kegiatan ini adalah pengenalan terapi iTeraCare. Terapi non-invasif ini memanfaatkan gelombang frekuensi tera hertz, sebuah teknologi yang mulai gencar diteliti manfaatnya dalam merangsang sel tubuh dan meningkatkan sirkulasi darah.
“Peserta diberikan kesempatan untuk mencoba terapi iTeraCare, yang bertujuan utama membantu memperlancar peredaran darah, mengurangi nyeri otot, dan meningkatkan energi sel,” jelas apt. Rini Nur ‘Aeni, S.Si., salah satu tenaga ahli yang memberikan terapi bersama Dr. apt. Sumarno, Sp.FRS dari iTeraCare Therapy Center.
Kegiatan ini merupakan representasi konkret dari upaya Farmasi Unair dalam memperluas manfaat ilmu kefarmasian dan teknologi kesehatan terkini langsung ke tengah masyarakat.
Anggota tim pelaksana, Dr. apt. Idha Kusumawati, M.Si., menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan. Menurutnya, program pengabdian ini dirancang tidak hanya sekadar memberikan layanan, tetapi juga memberdayakan.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi objek penerima layanan, tapi juga subjek aktif dalam menjaga kesehatannya. Melalui edukasi dan layanan seperti ini, kami berharap dapat memberikan solusi promotif dan preventif, khususnya bagi kelompok yang rentan seperti ibu rumah tangga,” ujar Dr. Idha, yang diamini oleh Prof. Dr. apt. Aniek Setiya Budiatin, M.Si., anggota tim lainnya.
Sesi diskusi terbuka menjadi platform penting bagi peserta untuk berkonsultasi seputar keluhan fisik ringan sehari-hari, mulai dari nyeri sendi lutut, nyeri pinggang, hingga gangguan tidur.
Respon positif datang langsung dari para peserta. Linawati (57), salah satu warga yang mengikuti sesi terapi, mengungkapkan perasaannya setelah mencoba iTeraCare.
“Setelah diterapi, badan terasa lebih ringan dan nyeri lutut berkurang. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap program seperti ini bisa rutin dilakukan di sini,” kata Ibu Linawati, mewakili harapan warga lainnya.
Fakultas Farmasi Unair berkomitmen menjadikan program pengabdian masyarakat ini sebagai agenda konsisten di berbagai daerah.
Hal ini sejalan dengan misi universitas untuk menjadi pelopor solusi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi terkini bagi masyarakat, sekaligus membina mitra melalui edukasi dan layanan kesehatan berbasis ilmu kefarmasian.
Editor : Alim Perdana